Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
24 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
4
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
5
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
6
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
19 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Home  /  Berita  /  Olahraga

Di Yogyakarta, Chandra Bhakti Sampaikan Kabar Gembira Buat Wushu

Di Yogyakarta, Chandra Bhakti Sampaikan Kabar Gembira Buat Wushu
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti saat menutup Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021.
Minggu, 27 Juni 2021 13:18 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Pelaksanaan Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021 yang menempatkan Tim Wushu DKI Jakarta menjadi juara umum secara resmi ditutup Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti secara virtual di Yogyakarta, Sabtu (26/6/2021).

Di Kota Gudeg itu, Chandra Bhaktii menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat wushu. Dia menyebut Menpora Zainudin Amali telah mengajukan Peraturan Presiden (Perpres) terhadap 14 cabang olahraga unggulan dalam Grand Desain Olahraga Nasional dimana cabang olahraga (cabor) wushu masuk di dalamnya.

"Saya ingin sampaikan bahwa pak Menpora Zainudin Amali telah mengajukan Perpres untuk 14 cabang unggulan dimana cabor wushu termasuk di dalamnya. Surat pengajuan itu sudah berada di Setneg. Kalau sudah menjadi Perpres nantinya maka pengembangan olahraga wushu semakin kuat ke depannya," kata Chandra Bhakti.

Penetapan wushu sebagai cabor unggulan, kata Chandra, berdasarkan satu kajian dari praktisi dan akademisi olahraga dimana cabang olahraga yang diunggulkan dengan disesuaikan dengan kemampuan fisik orang Indonesia yang mengandalkan teknik dan akurasi.

“Pemilihan 14 cabang olahraga ini sudah melalui satu kajian. Kita melihat lebih pada olahraga yang mengutamakan teknik dan akurasi bukan yang mengandalkan fisik. Jadi, wushu harus dikembangkan terus karena sesuai dengan karakter fisik orang Indonesia," jelas Chandra.

Masalah Grand Desain Olahraga Nasional ini, kata Chandra, sudah koordinasikan ke berbagai daerah. Dengan mengunci pada 14 cabor itu, katanya lagi, daerah juga tidak pusing memikirkan sekian banyak cabor olahraga apalagi sudah ada Perpresnya.

"Mohon maaf cabor lain ya harus berusaha. Dari 14 cabor ini kalau tidak berprestasi maka berlaku dalam.olahraga promosi dan degradasi. Jadi, harus fair juga. Yang tidak berprestasi akan terdegradasi dan cabor lain yang berprestasi akan naik," tegasnya. 

Untuk itu, Chandra mengingatkan, perjalanan wushu yang sudah mengukir prestasi di ajang internasional harus menjawabnya dengan prestasi yang lebih baik lagi ke depan. Jangan sampai ketika wushu ditetapkan sebagai cabor unggulan sepuluh tahun atau 15 tahun ke depan ada cerita dulu wushu itu masuk cabor unggulan tetapi sekarang tidak lagi. 

"Harusnya yang terjadi dulu wushu masuk cabor unggulan sekarang wushu sangat membanggakan. Semua sasana sudah punya padepokan sendiri dan itu harapan dan doa kita. Bahwa Wushu ke depan akan semakin maju dan perjuangan untuk menjadikan wushu cabor yang dipertandingkan di olimpiade bisa terwujud," imbuhnya.

Dia juga menyebutkan bahwa Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021 ini merupakan bagian dari pembinaan yang dilakukan PB WI pimpinan Airlangga Hartarto agar atlet bisa berprestasi. 

"Karena tidak mungkin atlet hanya disuruh terus latihan dan pelatih hanya disuruh melatih kalau tidak disediakan ruang mengukur prestasi dari latihannya hingga harus ada kompetisi. Dan kompetisi juga harus ada ujungnya setelah ini kompetisi gradenya seperti apa pembinaannya. Nah inilah kita desain di dalam Grand Desain Olahraga Nasional khususnya okahraga prestasi," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/