Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
22 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
2
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
22 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
3
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
22 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
4
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
22 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
5
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
Umum
21 jam yang lalu
Kasus Penggelapan Pajak Shakira di Spanyol Dihentikan
6
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Dukung Timnas U-17 Wanita, Erick Bidik Target Jangka Panjang Sepak Bola Wanita Indonesia
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Terungkap! Ini Analisa Logis Wacana Pajak Sembako

Terungkap! Ini Analisa Logis Wacana Pajak Sembako
Ekonom Indef, Enny Sri Hartati dalam sebuah diskusi kebijakan keuangan yang berkeadilan di Senayan, Jakarta, Rabu (17/6/2021). (foto: www.gonews.co/dzulfiqar)
Kamis, 17 Juni 2021 10:59 WIB
JAKARTA - Ekonom Indef, Enny Sri Hartati mengungkapkan, wacana pemerintah memajaki sembako bisa dianalisa sebagai jalan pintas untuk meningkatkan penerimaan negara.

Dalam sebuah diskusi dengan wartawan, kemarin, Enny memaparkan, Indonesia saat ini bahkan terkonfirmasi mendapatkan tambahan 400 triliun untuk biaya kerentanan sektor keuangan nasional. Sebelumnya, BI sudah harus melakukan burden sharing, angka hutang di tahun 2020 juga mengalami peningkatan hingga 1200an triliun.

Potret tersebut, kata Enny, jelas menggambarkan kesehatan fiskal negara memang sedang bermasalah.

"Sekarang ketika terus-menerus mendapat tekanan penerimaan pajak maka jalan pintasnya yang benar-benar bisa menghasilkan dalam jangka pendek betul dengan PPN untuk barang kebutuhan pokok," kata Enny dikutip GoNEWS.co, Kamis (17/6/2021).

PPN bahan pokok menjadi logis sebagai jalan pintas karena sembako pasti langsung dikonsumsi masyarakat, "Dan langsung ada tambahan yang sifatnya directly terhadap penerimaan negara," kata Enny.

Tapi apa tidak ada jalan lain yang lebih berkeadilan? Ini menjadi pertanyaan selanjutnya yang menuntut kreatifitas dan keberanian pemerintah.

Dalam kesempatan itu, Enny menyingung PPN sektor Minerba seperti batu bara, sektor kehutanan dan kelautan.

"Kenapa kok pemerintah nggak berani? Karena yang dihadapi adalah yang namanya oligarki kekuasaan,". kata Enny.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Nasional, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/