Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Hukum

Ketimbang Berkonflik Internal, ETOS Minta KPK Fokus Jebloskan Azis Syamsudin ke Penjara

Ketimbang Berkonflik Internal, ETOS Minta KPK Fokus Jebloskan Azis Syamsudin ke Penjara
Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah. (Foto: Istimewa)
Kamis, 17 Juni 2021 21:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ribut-ribut soal TWK, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta fokus dalam menuntaskan kasus hukum yang sedang dan telah ditangani.

Demikian permintaan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah, Kamis (17/6/2021), di Jakarta.

"KPK habis energinya sehingga lupa jobdesk nya, ribut internal membuat energi mereka terkuras habis. Dan yang pasti senang ya rampok-rampok uang rakyat itu. Makanya sedari awal kalau memang KPK terus berkonflik lebih baik bubar saja, kembalikan kepada kepolisian dan Kejaksaan untuk urus ini dengan baik dan benar," jelasnya.

Salah satu kasus yang harus diselesaikan kata Dia, adalah kasus yang menyeret nama Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsudin dalam perkara jual beli jabatan di Kota Tanjungbalai Sumut.

"Meski sudah diperiksa, sepertinya sudah mulai surut dan sepi dari pemberitaan," tandasnya.

Jika tidak segera diungkap kata Dia, dugaan kasus jual beli jabatan di Kota Tanjung Balai Sumut seperti halnya drama sinetron yang belum selesai episodenya. "Namun anehnya, ditengah perjalanan sudah muncul sinetron baru dengan pemain yang sama tapi beda judul," tukasnya.

Selain itu, lanjut dia, KPK sudah cukup bukti, keterangan dari semua tersangka menjurus ke politisi Golkar itu. "Tetapi sampai hari ini, KPK seperti orang kena stroke, matanya bisa melirik tapi badannya diam. Keterangan dari walikota tanjung balai dan penyidik yang dipanggil kerumah dinas wakil ketua DPR RI itu sudah cukup bukti kok," urainya.

"Apakah ribut-ribut di internal untuk menutup isu yang lain? Ini konyol namanya," tambahnya.

Ia juga mengingatkan, agar KPK segera meLakukan penahanan terhadap Azis Syamsudin, pasalnya kata Dia, alat buktinya sudah mencukupi. "Jangan bicara azas praduga tak bersalah disini, keterangan dari para tersangka sudah cukup menggiring wakil ketua DPR RI itu menuju hotel prodeo. Jangan mengulur-ngulur waktu dengan berkonflik internal, habis lah energi mereka semua, kerjaan pun semakin tak fokus dan pastinya rampok-rampok negeri ini bertepuk tangan," tegasnya.

Ia juga meminta, agar walikota dan penyidik KPK tidak terus-terusan dijadikan bempernya. "Mereka cuma eksekutor, konseptor nya yang harus dibabat habis. Kalau ini dibiarkan, KPK terus berkonflik yang tak berujung, maka semua kasus korupsi juga stag," tandasnya.

Iskandarsyah berharap dugaan kasus jual beli jabatan di Kota Tanjungbalai Sumut ini segera terselesaikan hingga tuntas. KPK diminta tidak hanya menyelesaikan perkara kecil-kecil. "Jangan yang kecil-kecil dibabat, yang besar dipangkas. Azis Syamsudin sudah offside dan berani intervensi KPK seenaknya," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/