Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
13 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
11 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
9 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
12 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Anak Sekolah Seberangi Sungai Gunakan Keranjang, Bupati Kampar: Video dan Kenyataannya Tak Sesuai Fakta

Anak Sekolah Seberangi Sungai Gunakan Keranjang, Bupati Kampar: Video dan Kenyataannya Tak Sesuai Fakta
Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto saat meninjau langsung lokasi Video bocah SD bergelantungan seberangi sungai di Desa Kuntu. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 11 Juni 2021 17:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BANGKINANG - Video tiga murid sekolah dasar menyeberangi sungai dengan cara bergelantungan dengan keranjang buah sawit, mendapat perhatian langsung dari pemda Kampar, Riau. Pada hari Jum'at (11/6/2021), Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto langsung meninjau lokasi sungai di Desa Kuntu dan Desa Kuntu Darussalam Kecamatan Kampar Kiri.

"Pagi ini saya berada di lokasi, tepat di Desa Kuntu di perbatasan Desa Kuntu Darussalam di Kecamatan Kampar Kiri dan di dampingi Kepala Bappeda sekaligus Kadis PUPR guna memastikan kondisi sebenarnya seperti apa," ujar Catur.

Bupati Kampar menjelaskan, kejadian ini sempat viral ada anak SD yang menyeberangi sungai dengan cara bergelantungan, namun setelah dibuktikan bersama kapolsek, Dan Ramil beserta jajarannya ternyata di sini ada sungai yang lebarnya lebih kurang 15 meter dan diatasnya ada kabel (seling) yang ternyata untuk menyeberangkan Tandan Buah Segar (TBS).

"Sebenarya tali yang digunakan anak-anak tersebut bukan akses penyebarangan, tapi alat untuk menyebrangan buah sawit. Dan anak-anak yang bergelantungan itu juga bukan nyeberang mau sekolah, tapi cuma main-main dan dijadikan konten. Intinya, video dan kenyataannya tak sesuai fakta," tandasnya .

Sementara itu, Kepala Desa Kuntu, Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, Asril, membenarkan bahwa video tersebut memang lokasinya di wilayah Desa Kuntu. Namun di seberang sungai yang diseberangi 3 anak SD tersebut bukanlah perkampungan penduduk.

"Iya benar, itu di desa kita. Tetapi sungai yang diseberangi tiga anak SD tersebut, bukan di perkampungan penduduk, melainkan di lokasi perkebunan milik pengusaha Tionghoa. Dan keranjang itu sendiri adalah alat angkut sawit mereka menyebrang sungai karena takut mobil pengangkut buahnya terkubur atau terpuruk bila dipaksakan menyeberangi sungai," jelas Asril.

Menurutnya, terkait konten yang lagi heboh saat ini, adalah hal biasa karena ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dengan membesar-besarkan berita tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa sungai yang dilewati 3 anak SD tersebut merupakan sungai kecil.

"Konten yang lagi heboh saat ini adalah hal biasa. Ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dengan membesar-besarkan berita tersebut. Dan adapun sungai yang ada di video yang lagi heboh itu hanyalah sungai kecil yang bisa dilewati oleh sepeda motor, dan biasa dilewati oleh pekerja kebun, maupun oleh masyarakat sekitar untuk pergi memancing atau keperluan lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bila air sungai tersebut lagi banjir, maka akses jalan yang digunakan adalah melalui jalan perkebunan sawit KUD, yang sedikit agak jauh.

Asril juga menyampaikan jumlah penduduk yang bekerja di seberang sungai hanyalah 12 kepala keluarga. Dan video tiga bocah yang lagi viral itu diambil mereka pulang sekolah.

"Jumlah penduduk yang bekerja di perkebunan sawit itu, hanyalah lebih kurang 12 KK, dan jumlah anak usia sekolah dasar 7 orang, tingkat menengah pertama 2 orang. Video ini diambil oleh seseorang ketika anak anak ini pulang sekolah. Dan biasalah, yang namanya anak-anak, baik mereka, ataupun kita dulunya memanfaatkan waktu untuk bermain, apalagi di tempat dan suasana yang seperti itu," tutupnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/