Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Soal Kebocoran Data, 5 Vendor BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi

Soal Kebocoran Data, 5 Vendor BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono. (Foto: Istimewa)
Rabu, 02 Juni 2021 21:11 WIB
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri terus menyelidiki kasus dugaan kebocoran data pribadi 279 juta nasabah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Penyidik memeriksa vendor di BPJS Kesehatan.

"Rencana kita ambil keterangannya. Ada 5 vendor (yang diperiksa)," kata Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta, Rabu, (2/6/2021).

Namun, Argo tidak memerinci identitas saksi dari kelima vendor yang dipanggil. Pemeriksaan dijadwalkan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB pada hari ini.

Penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri memeriksa pejabat BPJS Kesehatan pada Senin, 24 Mei 2021. Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu merupakan bertanggung jawab dalam operasional sistem teknologi informasi.

Penyidik juga telah meminta keterangan Kepala Pusat Operasi Keamanan BSSN, Brigjen TNI Ferdinand Mahulette, pada hari yang sama. Ferdinand diperiksa sebagai saksi ahli.

Data 279 juta penduduk Indonesia mengalami kebocoran dan diperdagangkan secara di salah satu forum dunia maya. Data warga Indonesia ini dijual dan disebut memiliki informasi pribadi lengkap.

Informasi pribadi dalam data bocor tersebut meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, nomor telepon, bahkan dikabarkan juga termasuk informasi menyoal jumlah gaji. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginvestigasi kebocoran data tersebut dan menemukan kemiripan data dengan format milik BPJS Kesehatan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/