Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
13 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
11 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Politik

IPS Dorong Konvensi Ketat jika PDIP Ingin Pilpres 2024 hanya Diikuti 2 Paslon

IPS Dorong Konvensi Ketat jika PDIP Ingin Pilpres 2024 hanya Diikuti 2 Paslon
Ilustrasi polarisasi pemilih dalam kontestasi 2 Paslon di Pilpres. (gambar: dok. ist. drone emprit via newmandala.org)
Minggu, 30 Mei 2021 18:00 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies, Nyarwi Ahmad menyatakan, rencana PDIP untuk berkoalisi dalam Pilpres 2024 agar kontestasi hanya diisi oleh dua pasangan calon adalah gagasan yang bagus dari segi efisiensi. Catatannya, Paslon yang diusung sebaiknya merepresentasi dukungan rakyat, bukan sekedar mewakili harapan Parpol.

Untuk mencapai hal tersebut, menurut Nyarwi, koalisi partai politik bisa bisa membuka konvensi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dalam pernyataannya kepada GoNEWS.co, Minggu (30/5/2021), Nyarwi menjelaskan, konvensi yang dilakukan koalisi Parpol hendaknya mengedepankan setidaknya 6 hal:

1) Konvensi dilakukan tidak ditujukan untuk menutup peluang publik/masyarakat/pemilih untuk mendapatkan sosok pasangan terbaik yang diinginkannya dalam Pilpres 2024 mendatang.

2) Proses seleksi dalam konvensi dilakukan berbasis indikator-indikator tertentu, seperti tingkat kecocokan antara orientasi ideologi personal kandidat dengan orientasi ideologi parpol, potensi kontribusi kandidat tersebut untuk mewujudkan cita-cita ideologi dan kebijakan-kebijakan publik yang menjadi prioritas parpol, dan lain sebagainya. Indikator-indikator tersebut juga perlu diketahui oleh publik secara luas.

3) Stiap tahapan yang dijalankan dalam konvensi tersebut juga harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.

4) Konvensi tersebut dijalankan dengan mempertimbangkan dinamika pendapat publik, khususnya terkait dengan profil personal, karakter dan kapasitas pasangan Capres Cawapres yang berpartisipasi dalam konvensi tersebut.

5) Mekanisme konvensi capres cawapres dilakukan dengan berbasis pada prinsip-prinsip demokratis dan juga mengedepankan inklusifitas sehingga memberikan peluang pada semua kader parpol yang potensial ataupun publik figure yang memiliki track record dan kinerja yang bagus dalam kepemimpinan organisasi, khususnya di lembaga negara/pemerintahan untuk maju dan memenangkan konvensi tersebut.

6) Konvensi tersebut diarahkan untuk memilih para kandidat Capres dan Cawapres terbaik yang memiliki profil personal, karakter, integritas dan kompetensi yang bagus dan pengalaman yang memadai dalam mengelola pemerintahan serta memiliki basis ideologis dan elektoral yang luas dan inklusif, agar dapat diterima di berbagai kalangan ketika kelak dia terpilih setelah Pilpres dilakukan.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pada Jumat, "Kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua paslon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde,".

Dengan modal 128 kursi di DPR RI, PDIP sebenarnya tidak perlu menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon. CNN Indonesia menulis, jika PDIP sengaja berkoalisi maka akan mempersulit partai-partai lainnya untuk berkoalisi agar memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/