Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
24 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
6
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Home  /  Berita  /  Politik

Andi Arief: Rugi Besar Demokrat Koalisi dengan PDIP, Sama Juga Bunuh Diri Politik

Andi Arief: Rugi Besar Demokrat Koalisi dengan PDIP, Sama Juga Bunuh Diri Politik
Politikus Demokrat, Andi Arief. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 29 Mei 2021 15:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pilpres 2024 ditanggapi Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief . Dia mengatakan, rugi besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP.

Kata Andi, pada kenyataannya sejak Pilpres 2004 memang belum pernah terjadi koalisi PDIP dengan Demokrat. "Bukan karena soal ideologi, ngerti apa Hasto soal ideologi. Terlalu jauh kalau soal ideologi. Persoalan sesungguhnya itu karena PDIP dua kali berhadapan dengan kader Demokrat yaitu SBY selalu mengalami kekalahan," jelas Andi, Jumat (28/5/2021).

Menurutnya, kalau mau jujur Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 bukan kader utama PDIP yang memenangkan pilpres. Jokowi ini bukan kader yang didiidk di PDIP sejak lama. Jauh lebih lama Puan Maharani ataupun Megawati sendiri. Menurut, Jokowi pun bukan mengalahkan kader Demokrat. "Bahkan prestasi dalam menjabat kita bisa saksikan jauh lebih baik di zaman kader Demokrat menjadi Presiden hampir di semua bidang," ujarnya.

Mantan Stafsus Kepresidenan itu menambahkan, menjelang 2024 ini Partai Demokrat seperti juga partai lain juga sedang memikirkan koalisi politik.

"Di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas tentu kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP. Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitumg banyak aspek," katanya.

Andi yakin, jika Pilpres 2024 berjalan dengan adil, aparat, birokrasi, dan penyelenggara bersikap netral, saatnya koalisi Partai Demokrat dan partai lain di luar PDIP memenangkan pilpres.

Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku menghargai pernyataan Hasto. Justru, kata dia pernyataan itu menambah militansi kader PKS dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Hak semua partai memilih koalisi dengan partai yang sehaluan. Jadi pernyataan mas Hasto sah-sah saja. Buat @PKSejahtera pernyataan Mas Hasto malah bagus. Kader PKS akan terpacu adrenalinnya untuk memberikan yang terbaik," ujar Mardani dikutip dari akun Twitter @MardaniAliSera, Sabtu (29/5/2021).

Reaksi juga disampaikan oleh politikus Partai Demokrat Rachlan Nashidik. Bahkan dia menyebut Demokrat juga sulit berkoalisi dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. "Saya tidak tahu apa keputusan DPP PD. Tapi pendapat saya mirip dengan Hasto. Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku," ucapnya dalamakun Twitter @RachlanNashidik.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/