Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Politik

Semprot Kemenkes, DPRD DKI: Pandemi Urusan Kemanusiaan, Bukan Lomba

Semprot Kemenkes, DPRD DKI: Pandemi Urusan Kemanusiaan, Bukan Lomba
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Mohamad Taufik. (foto: Istimewa)
Jum'at, 28 Mei 2021 18:25 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menjadi sorotan usai mengumumkan nilai sejumlah daerah dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satunya Pemprov DKI Jakarta yang diberi nilai E atau paling buruk.

Bagi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Mohamad Taufik, sikap Kemenkes tersebut seakan-akan menempatkan pandemi sebagai ajang perlombaan.

"Ini menangani kemanusiaan, bukan lagi perlombaan. Sudah kayak perlombaan aja pakai dinilai. Dasar penilaiannya apa?" kata Taufik, Jumat (28/5/2021).

Politisi Gerindra ini mengurai, sejak pandemi Covid-19 mewabah di Tanah Air, Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran. "Saya kira DKI dari awal konsep penanganan sudah baik. Malah kan langkah-langkah yang dilakukan DKI kemari juga dilakukan pusat," tegas Taufik.

"Terus kalau (nilainya) baik ada hadiah gitu? Pak Kemenkes ngikutin enggak dari awal bagaimana Jakarta mengusulkan penanganan ini?" tandas Taufik.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono membeberkan alasan pihaknya memberi Provinsi DKI Jakarta nilai E. Dante menjelaskan, terjadi peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta. Selain itu, Dante juga menilai pelacakan kasus di Jakarta tidak optimal.

"Kami melihat banyak yang masih terkendali, kecuali Jakarta ini kapasitasnya karena BOR sudah mulai meningkat dan kasus tracing tidak terlalu baik," kata Dante dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Kamis kemarin (27/5).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/