Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
19 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Politik

Cerita Bamsoet soal Haluan Negara dan Periodesasi Presiden

Cerita Bamsoet soal Haluan Negara dan Periodesasi Presiden
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam peluncuran buku karyanya yang berjudul 'Cegah Negara Tanpa Arah' di media center MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta pada Jumat (28//5/2021). (foto: ist.)
Jum'at, 28 Mei 2021 16:30 WIB
JAKARTA - Ketua MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) Bambang Soesatyo, menuturkan bahwa pemikiran untuk menghadirkan kembali pokok haluan negara sudah dimulai sejak kepemimpinan MPR dua periode lalu. Saat itu, berbagai isu politis menerpa niatan MPR untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara.

"Isu politiknya mengalahkan dari pada tujuan kepentingan bangsa yang lebih besar. Ada kekhawatiran kalau kita hadirkan kembali PPHN konsekwensinya adalah kita harus amandemen yaitu amandemen kelima, itu artinya kita dicurigai atau dikuatirkan akan membuka kotak pandora, yang bisa membuat mundur demokrasi bangsa ini lagi," kata Bamsoet di Senayan, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Selain itu lanjut Bamsoet, ada kekhawatiran MPR menjadi lembaga tertinggi negara, di mana presiden bertanggung jawab kepada MPR. "Kemudian dikhawatirkan akan merubah periodisasi presiden sudah berjalan maksimum dua priode ini, dikhawatirkan nanti pemilihan presiden akan kembali ke MPR, ya begitulah kecurigaan-kecurigaan banyak sekali,".

"Sehingga priode lalu diputuskan PPHN ini diikat hanya dalam undang-undang. Kalau dikatakan diikat dalam undang-undang, maka siapapun presidennya manakala tidak sesuai atau tidak berkenan dengan PPHN yang ada, maka bisa di terpedo kapan saja dengan Perppu," kisah Bamsoet dalam peluncuran buku karyanya di Senayan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bamsoet merilis 'Cegah Negara Tanpa Arah' di media center MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta pada Jumat (28//5/2021). Isinya menilik restorasi haluan negara dalam paradigma Pancasila dan reposisi haluan negara sebagai wadah aspirasi rakyat.

Informasi yang didapat, beberapa tokoh turut hadir dalam peluncuran buku tersebut di antaranya, Rektor IPB, Prof. Dr. Arief Satria, SP., M.Si, Ketua Dewan Pakar BS Center, Didin S. Damanhuri dan Pakar Hukum Tatanegara, Andi Irmanputra Sidin.

Seperti diketahui, Bamsoet adalah politisi yang produktif dalam menulis buku. Tahun lalu, mantan wartawan itu merilis langsung dua buah buku yang masing-masing berjudul 'Solusi Jalan Tengah’ dan 'Jurus Empat Pilar'.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, MPR RI, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/