Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
20 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
22 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Umum

Pengguna Angkot Pakai Masker, Tapi Dempet-Dempetan, Apa Kabar Corona?

Pengguna Angkot Pakai Masker, Tapi Dempet-Dempetan, Apa Kabar Corona?
Salah satu angkot trayek Muncul - Ciputat mengangkut banyak penumpang di H+1 Lebaran Idul Fitri 1442 H, Jumat (14/5/2021). (foto: www.gonews.co/zul)
Jum'at, 14 Mei 2021 18:35 WIB
TANGSEL - Protokol kesehatan berupa memakai masker dan menjaga jarak menjadi keharusan dalam adaptasi kebiasaan baru guna mencegah penyebaran virus Corona. Berbagai sektor wajib menerapkan prokes dan pengawasan juga kerap dilakukan, tapi bagaimana dengan penerapan prokes di angkutan umum (angkot)?

Pantauan GoNEWS.co di salah angkot rute Muncul - Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (14/5/2021) atau H+1 Lebaran Idul Fitri, pengguna tampak tidak khawatir dengan jarak fisik antar penumpang. Kursi kiri terisi 5 orang, kursi kanan 3 orang plus 2 balita, kursi depan 1 orang dan batita plus supir, ditambah lagi satu orang di pintu karena memberikan kursinya pada penumpang lain.

Supir sudah dua kali bermaksud tak mengangkut dua penumpang terakhir. "Nggak muat," ujar supir. Tapi penumpang lain iba karena yang hendak naik menumpang adalah lansia pengemis. "Cukup, Bang," karena salah satu penumpang.

Setelah nenek tersebut masuk, calon penumpang lain yakni Ibu dan Balitanya juga hampir tak diangkut oleh supir. "Nggak muat," teriak supir sambil berlalu. Tapi salah satu penumpang lain minta mobil berhenti dan mempersilahkan Ibu tersebut masuk menempati kursinya sementara Ia mengalah dengan duduk di pintu. Sesekali Ia juga berdiri di pintu.

Semua penumpang di angkot tersebut mengenakan masker hingga mereka turun di Ciputat. Tak nampak raut dan sikap risih mereka karena harus berdesakan di tengah ancaman virus corona (Covid-19).

"Di kereta juga begini," kata Adam, salah satu penumpang.

Sepanjang rute tersebut, lalu lintas memang terpantau ramai, di beberapa titik bahkan terjadi kemacetan panjang, seperti di titik lokasi Pacuan Kuda, Pamulang. Bundaran Pamulang juga macet, lalu lintas ke empat arah ramai, saat itu.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini tengah mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 menyusul ketibaan momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah, sehingga masyarakat lebih banyak yang berlebaran di tanah rantau termasuk di Tangsel sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta. Mengutip kembali analisa yang mengemuka dalam sebuah diskusi di Media Center Parlemen beberapa waktu lalu, larangan mudik berpotensi meningkatkan perputaran uang di Jabodetabek.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Banten, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/