Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
15 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
13 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
13 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Politik

Tokoh OPM Imbau Provokasi kepada Masyarakat Dihentikan

Tokoh OPM Imbau Provokasi kepada Masyarakat Dihentikan
Ilustrasi dorongan Papua damai sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. (foto: dok. ist. via tirto)
Senin, 10 Mei 2021 14:33 WIB
JAKARTA - Tokoh senior Papua yang juga pendiri OPM (Organisasi Papua Merdeka), Nicholas Messet menyatakan, saat ini tidak ada lagi keraguan dari Pemerintah Republik Indonesia dalam membangun Papua. Karena itu, berbagai pihak yang selalu memprovokasi masyarakat agar menghentikan aktivitasnya.

Nick Messet, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa memang masih ada kelompok kriminal di Papua, tapi eksistensinya sudah semakin melemah menyusul tersebarnya OPM dalam empat faksi, yaitu KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dengan Presiden Victor Yeimo, ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) dengan Presiden Benny Wenda, OPM-TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) dipimpin Jeffrey Bolmanak, dan Kelompok NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat) dengan Presiden Forkorus Yaboisembut.

"Sekarang dengan pendekatan antropologi budaya yang dilakukan pemerintah pusat di Jakarta, pemberdayaan masyarakat adat dan hak-hak masyarakat adat di Papua harus menjadi perhatian. Orang Papua harus segera bangkit dari keterpurukan," kata Nick Messet dikutip GoNEWS.co dari antaranews.com, Senin (10/5/2021).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Papua, GoNews Group, Nasional, Politik, Papua Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/