Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
23 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
23 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
3
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
4
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
5
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
14 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
6
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
13 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Resmi Jabat Menteri Investasi Pertama, Bahlil Bicara Penciptaan Lapangan Kerja

Resmi Jabat Menteri Investasi Pertama, Bahlil Bicara Penciptaan Lapangan Kerja
Bahlil Lahadalia usai pelantikannya sebagai Menteri Investasi Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/2021). (gambar: tangkapan layar video setpres)
Rabu, 28 April 2021 17:02 WIB
JAKARTA - Indonesia resmi memiliki Kementerian Investasi. Menteri Investasi pertama dijabat oleh mantan Kepala BPKM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Bahlil Lahadalia.

Usai pelantikannya sebagai Menteri Investasi Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/2021), Bahlil mengatakan, diantara hal pertama yang menjadi fokus kerjanya sebagai menteri yakni penciptaan lapangan kerja melalui suksesi investasi.

"Arahan Bapak Presiden kepada kami, kalau kita menahan izin orang atau investor, itu sama dengan menahan pertumbuhan ekonomi nasional, sama juga dengan menahan lapangan pekerjaan," kata Bahlil sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari video Setpres.

Kata Bahlil, pemerataan pertumbuhan investasi antara Jawa dan luar Jawa juga menjadi perhatian. Pemerataan investasi juga berujung pada pemerataan penciptaan lapangan kerja, termasuk memperhatikan tumbuh kembang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) secara merata di seluruh Indonesia.

"Saya pikir sebagai awal, hal-hal tersebut yang akan kami lakukan. Bahwa penciptaan lapangan pekerjaan adalah satu tugas yang sangat berat karena kita tahu pertumbuhan ekonomi nasional kita itu 60 persen dari konsumsi dan 30 persen dari sektor investasi. Ini menjadi penting karena ada 16 juta orang yang harus kita siapkan lapangan pekerjaannya karena itu saya pikir investasi adalah pintu masuknya," kata Bahlil.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Pemerintahan, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/