Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
17 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
15 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
15 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  Politik

Atasi Perubahan Iklim, Partai Gelora Desak AS dan RRC Laksanakan Komitmen

Atasi Perubahan Iklim, Partai Gelora Desak AS dan RRC Laksanakan Komitmen
Henwira Halim, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelora Indonesia.
Rabu, 21 April 2021 20:01 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Partai Gelora Indonesia memberikan apresiasi yang mendalam atas pertemuan Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina (RRC) membahas upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim di Shanghai minggu lalu.

"Partai Gelora Indonesia berpendapat bahwa AS dan RRC sebagai dua negara dengan perekonomian terbesar sekaligus penyumbang polusi terbesar di dunia merupakan kunci dari upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim dan dampak negatifnya," kata Henwira Halim, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021).

Menurut dia, Partai Gelora  berharap AS dan RRC dapat mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk untuk melaksanakan komitmen mereka bersama dalam memimpin upaya global.

Yakni dengan mengembangkan teknologi ramah lingkungan, mengurangi polusi, dan membangun kesadaran akan dampak negatif perubahan iklim.

"Delegasi AS dipimpin  mantan Menteri Luar Negeri John Kerry dan delegasi RRC dipimpin Xie Zhenhua. Mereka sebagai Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim negaranya, mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan komitmen mereka untuk bekerjasama bersama-sama dengan negara-negara lain dalam mengatasi perubahan iklim," ujar Henwira.

Karena itu, Partai Gelora mendesak pemerintah Indonesia untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam upaya global mengatasi perubahan iklim dengan berkomitmen serius pada pengembangan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan mengurangi pencemaran alam.

"Bencana alam akibat cuaca buruk, pandemi, dan naiknya permukaan laut merupakan dampak negatif perubahan iklim yang tidak dapat diabaikan dan akan terus memakan korban jiwa serta menimbulkan kerugian ekonomi yang besar jika tidak segera ditanggulangi," katanya.

Partai Gelora juga menegaskan komitmennya pada isu lingkungan dan perubahan iklim sebagai bagian penting dari upaya untuk memajukan dan mensejahterakan kehidupan bangsa dengan baik dan berkesinambungan. 

Seperti diketahui, AS dan China 'berkomitmen untuk bekerja sama' terkait isu-isu perubahan iklim yang mendesak, kata kedua negara itu dalam pernyataan gabungan pada Sabtu (17/4/201).

Pernyataan itu disampaikan menyusul lawatan utusan khusus iklim AS, John Kerry, ke Shanghai.

"AS dan China berkomitmen untuk saling bekerja sama dan dengan negara-negara lain untuk mengatasi krisis iklim, yang harus ditangani dengan serius dan segera," kata Kerry dan utusan urusan perubahan iklim Xie Zhenhua seperti dilaporkan AFP.

Pernyataan gabungan itu mencatat beberapa upaya kerja sama antara AS dan China, dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Bersama-sama, kedua negara itu menghasilkan separuh emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Pernyataan kedua negara itu bahwa mereka akan 'meningkatkan aksi masing-masing dan bekerjasama dalam berbagai proses multilateral, termasuk Konvensi Kerangka Kerja PBB terkait Perubahan Iklim dan Perjanjian Paris.

Sebelumnya,  para pejabat AS dan China juga telah melakukan pertemuan terlebih  dahulu di Alaska pada 18-19 Maret 2021. Pejabat pemerintah China mengatakan Negeri Tirai Bambu akan bekerja sama dengan AS dalam isu perubahan iklim.

Laporan itu menunjukkan adanya hasil positif dalam pertemuan tingkat tinggi yang sebelumnya bernuansa perselisihan.

Kedua belah pihak berkomitmen memperkuat komunikasi dan kerja sama pada bidang perubahan iklim. Kedua negara juga menggelar pertemuan untuk memfasilitasi aktivitas diplomat dan misi konsuler. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/