Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
21 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
21 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
12 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
12 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
6
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
12 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Home  /  Berita  /  Olahraga
Jelang Olimpiade Tokyo 2021

Ketika KOI Berbicara Demi Merah Putih

Ketika KOI Berbicara Demi Merah Putih
Lifter Eko Yuli Irawan bersama Deni dan Lukman.
Kamis, 01 April 2021 20:21 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - "Intinya persiapan atlet menuju Olimpiade adalah tentang Merah-Putih. Kami berusaha agar atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade tetap dipertahankan supaya bisa berkompetisi demi Indonesia," kata salah satu anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Rafiq Hakim dalam rilis KOI.

Kalimat yang dilontarkan Rafiq Hakim itu jelas menggambarkan betapa perhatiannya KOI/NOC Indonesia terhadap kepentingan Indonesia terhadap persoalan yang dihadapi lifter Olimpiade, Eko Yuli Irawan dalam persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2021.

Di hadapan Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono, Wakil Sekretaris Jenderal Wijaya M. Noeradi, serta Ketua Komisi Sport Development Jovinus Calvin Legawa, dan tiga anggota komite eksekutif Indra Gumulya, Teuku Arlan Perkasa, dan Rafiq Hakim., Eko Yuli Irawan telah menyampaikan keinginan dan alasannya untuk ditangani pelatih bersertifikat internasional (IWF), Lukman. Bahkan, Eko pun mengakui dirnya sukses meraih perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan perunggu Olimpiade London berkat sentuhan Lukman.

"Kami sudah bertemu dengan PB PABSI dan mendengar dari Eko. Dia sudah menerima SP kedua. Insya Allah, ada kesepakatan antara Eko dan PABSI sehingga Indonesia tidak dirugikan," ujarnya.

Setidaknya dari hasil pertemuan itu sudah memperlihatkan ada titik terang KOI/NOC Indonesia yang dipimpin Raja Sapta Oktohari akan membantu memediasi kedua pihak. Bahkan, Eko pun menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah yang dialaminya.

Yang patut dicatat besarnya perhatian KOI/MOC terhadap atlet dapat dilihat dari pernyataan Rafiq yang menyebut KOI akan membantu Eko agar dapat berlatih di tempat yang layak mulai 1 April mendatang. Sambil itu, Eko masih menjalani latihan secara mandiri di rumahnya di kawasan Bekasi guna menjaga fisiknya.

"Eko masih terus berlatih secara mandiri di rumahnya dan terus dimonitor oleh teman-teman PABSI. Kami akan membantunya dan menindaklanjuti hal ini dengan PABSI dan Kemenpora," kata Ketua Komisi Sport Development, Jovinus Calvin Legawa.

Eko yang merupakan peraih emas Asian Games Jakarta 2018 dan SEA Games Filipina 2019 menempati peringkat dua kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 61kg putra. Peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro itu hanya berada di bawah lifter China Li Fabin yang menempati peringkat pertama ranking kualifikasi.

Adapun total angkatan terbaik Eko saat ini 317 kg. Rinciannya, angkatan snatch 143 kg dan clean and jerk 174 kg. Prestasi itu ia raih saat tampil di IWF World Championship Ashgabat 2018.

Bukan hanya persoalan Eko saja yang harus dituntaskan KOI tetapi juga harus memikirkan nasib lifter angkat besi lainnya, Deni yang berpeluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2021. Kini, peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 itu berada di peringkat 6 besar sementara Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) menetapkan peringkat 8 besar berhak mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2021.

Deni yang sudah dicoret dari daftar pelatnas Olimpiade Maret 2020 sangat berharap dirinya diberikan kesempatan untuk bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2021. Bahkan, dia terus menjalani latihan di salah satu gym yang berada di daerah Kuningan, Jakarta Selatan selama hampir setahun.

Dari informasi yang diterima, peluang Deni untuk bisa lolos sangat terbuka lebar apalagi Kejuaraan Angkat Besi Asia yang direncanakan di Uzbekistan, April mendatang dibatalkan sehubungan banyaknya peserta yang mengundurkan diri karena pandemi Covid 19.

Penulis: Wartawan Gonews.co Group, Azhari Nasution. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/