Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
9 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
8 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
8 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Internasional

Negara-Negara di Dunia Waspadai Potensi Pandemi Baru setelah Covid-19, WHO Sebut Perlu Langkah Baru

Negara-Negara di Dunia Waspadai Potensi Pandemi Baru setelah Covid-19, WHO Sebut Perlu Langkah Baru
Seorang bayi bermain dengan masker ibunya di program dukungan nutrisi di Bertoua, Kamerun. (foto: ist./unicef/frank dejongh via un.org)
Rabu, 31 Maret 2021 15:07 WIB
JAKARTA - Negara-negara di dunia termasuk Indonesia, secara bersama-sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyerukan perjanjian internasional sebagai respons siaga atas potensi munculnya pandemi baru pasca Covid-19 di masa datang.

Mengutip siaran UN (United Nations) alias PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam situs resmi mereka, para penandatangan perjanjian mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menjadi pengingat yang tajam dan menyakitkan bahwa, "tidak ada yang aman sampai semua orang aman" dan bahwa "akan ada pandemi lain dan keadaan darurat kesehatan utama lainnya,".

"Pertanyaannya bukan jika, tapi kapan. Bersama-sama, kita harus lebih siap untuk memprediksi, mencegah, mendeteksi, menilai, dan merespons pandemi secara efektif dengan cara yang sangat terkoordinasi," kata mereka sebagaimana dikutip GoNews.co, Rabu (31/3/2021).

Lansiran itu menyebut bahwa sejauh ini perjanjian telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan perwakilan dari banyak negara diantaranya, Albania, Chili, Kosta Rika, Dewan Eropa, Fiji, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Kenya, Belanda, Norwegia, Portugal, Republik Korea, Rumania, Rwanda, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Spanyol, Thailand, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Inggris Raya, dan Ukraina.

"Pada saat COVID-19 telah mengeksploitasi kelemahan dan perpecahan kita, kita harus memanfaatkan kesempatan ini dan bersatu sebagai komunitas global untuk kerja sama damai yang melampaui krisis ini," kata mereka itu dalam lansiran tersebut.

Tedros mengatakan, "Kita tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah kita lakukan sebelumnya dan mengharapkan hasil yang berbeda ... kita harus bertindak dengan berani,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Kesehatan, Internasional, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/