Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  Nasional

Cegah Insiden Bom dengan 3 Cara Ini...

Cegah Insiden Bom dengan 3 Cara Ini...
Ilsutasi. (gambar: ist./the Indonesian institute)
Senin, 29 Maret 2021 12:50 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Maman Imanulhaq berharap, teror bom serupa insiden di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, tidak terjadi lagi. Untuk itu, deradikalisasi yang mengembalikan nilai kemanusiaan, menjadi penting.

"Itu bisa dilakukan. Pertama, dengan memasukan kepada nilai kurikulum mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi sehingga kita tidak hanya sekedar membahas tentang radikalisme, terorisme, ekstrimime, tapi lebih kepada apa sih hakikat manusia itu, bagaimana kesepakatan kita," kata Maman kepada GoNews.co, Minggu (28/3/2021).

Kedua, lanjut Maman, program-program kepada mantan napiter (narapidana korupsi) harus diarahkan kepada bagaimana mereka lebih dihargai untuk bisa kembali ke tengah masyarakat. "Ini berkaitan juga dengan edukasi terhadap masyarakat yang gampang membuat stigma. (Stigma, red) itu yang membuat banyak sekali mantan napiter yang kembali menjadi teroris karena tidak diterima di tengah masyarakat,".

"Ketiga harus ada upaya koordinatif yang menyeluruh. Dari mulai BNPT, terus juga BIN, kelompok-kelompok Intelijen, sehingga tidak sekedar kita reaktif menangani kasus terorisme, tapi lebih kepada proaktif sehingga jaringan atau sel2 terorisme bisa dimatikan dengan cara yang lebih integral," pungkas Maman.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa diduga bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral, Jalan Kartini, Makassar, Sulsel, Minggu (28/3/2021) pagi. Per siang harinya, otoritas menyatakan bahwa pelaku diduga berjumlah dua orang, dan menggunakan sepeda motor saat melakukan aksi bom bunuh diri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. "Kami sedang dalami dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),".

Sedikitnya satu orang dilaporkan tewas dalam insiden ini. Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Merdisyam dalam tayangan kompastv menyebut, selain korban tewas ada 9 warga yang saat ini dalam perawatan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, DPR RI, Nasional, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/