Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
8 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
8 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
7 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
7 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Olahraga

Lukman, Pelatih Bertangan Dingin dan Pemegang Sertifikat IWF dan IOC

Lukman, Pelatih Bertangan Dingin dan Pemegang Sertifikat IWF dan IOC
Lukman bersama Eko dan Triyatno di Olimpiade London 2012. (Foto: Tribunnews.com)
Minggu, 07 Maret 2021 13:28 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Tak banyak yang mengetahui sepak terjang pelatih angkat besi Lukman. Faktanya, Lukman merupakan satu-satunya pelatih angkat besi Indonesia yang mengantongi sertifikat pelatih dari Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Sejak tidak mendapat tempat di pelatnas angkat besi, Lukman sempat menangani lifter Malaysia dan kini sedang mempersiapkan lifter Thailand untuk tampil di SEA Games Hanoi, Vietnam 2021.

Wajar saja jika lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan ingin kembali ditangani Lukman untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2021. Apalagi, Lukman yang pertama kali merekomendasikan Eko dan Triyatno untuk masuk pelatnas remaja yang dipusatkan di Parung Panjang Bogor, Jawa Barat tahun 2000 pada era PB PABBSI di bawah kepemimpinan Dharma Surya.

Lukman yang menjadi penggagas dibentuknya berbagai sentra pembinaan atlet angkat besi kelompok remaja di berbagai daerah itu sukses menjadikan Eko dan Triyatno menembus pelatnas. Saat itu, Lukman menangani Eko dan Triyatno bersama pelatih klub Metro Lampung, Yon Haryono yang menemukan dan membina keduanya sejak awal.

Berkat sentuhannya, Eko sukses meraih medali perunggu pada penampilan perdana di Olimpiade Beijing 2008. Kemudian, Eko mengulang prestasi yang sama pada Oliompiade London 2012 sedangkan Triyanto meraih perak di Olimpiade London 2012.

Saat di London itu, cabang angkat besi yang menyumbangkan 1 perak dan 1 perunggu menjadi penyelamat Kontingen Indonesia karena cabang bulutangkis yang menjadi andalan tidak meraih satu pun medali.

Sebelum Eko dan Triyatno muncul, Lukman yang lahir di Lampung, 7 Juli 1966 ini juga menangani lifter putri Lisa Rumbewas. Berkat tangan dinginnya, Lisa Rumbewas yang dibina Pengprov PABBSI Kalimantan Selatan pimpinan Dharma Surya mulai 1997 mampu menembus Tim Pelatnas Olimpiade Sidney 2000.

Hasilnya pun di luar dugaan, Lisa menyumbangkan medali perak pada penampilan perdana dengan mengalahkan rekannya, Sri Indriyani yang harus puas dengan perunggu di kelas 48kg putri. Sedangkan lifter lainnya, Winarni yang turun di kelas 53kg meraih medali perunggu.

Yang patut dibanggakan lagi, Lukman yang menjadi Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Athena 2004 itu mampu meyakinkan dokter IWF yang sempat melarang Lisa Rumbewas turun ketika diketahui penyakit epilepsinya kambuh pada babak penyisihan.

Berkat kepiawasai dalam melobi dan jaminannya, Lisa Rumbewas bisa tampil dan kembali mengulang prestasinya dengan meraih perak di Olimpiade Athena 2004. Terakhir, Lisa yang mengakhiri karirnya dengan menyumbangkan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.

Setelah tidak menangani atlet pelatnas, Lukman sempat membina lifter Malaysia dan kini menangani lifter Thailand yang akan tampil pada SEA Games Hanoi, Vietnam 2021. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/