Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Olahraga

Lifter Deni Dapat Dukungan dari Sandow di Australia

Lifter Deni Dapat Dukungan dari Sandow di Australia
Sandow Weldemar Nasution (Dok-Pribadi)
Kamis, 04 Maret 2021 14:56 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Di luar dugaan dukungan mengalir untuk lifter angkat besi, Deni yang ingin tampil di Olimpiade Tokyo 2021. Mantan lifter nasional, Sandow Wildemar Nasution yang sudah tinggal di Australia sejak tahun 2016 ini menyayangkan kejadian pencoretan Deni dari pelatnas Olimpiade.

"Sangat disayangkan jika Deni yang berpeluang lolos ke Olimpiade Tokyo 2021 dicoret dari pelatnas Olimpiade. Alangkah baiknya jika PB PABSI melupakan masalah indisipliner demi kepentingan Merah Putih," kata Sandow Weldemar Nasution yang dihubungi Kamis (4/3/2021).

Menurut  Sandow, panggilan akrab Sandow Weldemar Nasution, keinginan Deni untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2021 patut diberikan dukungan. Apalagi, Deni yang akan turun di kelas 67kg sudah berpeluang meraih tiket karena berada di peringket ke-7 dunia. 

"Angkat besi itu adalah olahraga terukur, jika memang berpeluang kenapa tidak diberangkatkan. Yang, namanya rezeki orang nggak ada yang tau," tambahnya.

Putra pelatih nasional Sori Enda Nasution menilai ulah Deni yang disebut indisipliner dengan membawa istrinya ke pelatnas masih wajar. "Saya pribadi sebagai mantan atlet juga pernah merasakan rindu dengan keluarga, bahkan saya juga pernah merasakan jenuh berada di pelatnas dan ingin sekali berlatih di tempat lain. Maka dari itu tak jarang keluarga saya menjenguk ke pelatnas untuk mengobati rindu karena saya tidak bisa pulang," katanya.

Begitu juga dengan kelakuan Deni yang meninggalkan pelatnas dan mejalani latihan di luar. Pasalnya, Sandow mengaku pernah melakukan hal serupa saat berada dalam pelatnas karena mengalami kejenuhan berada di pelatnas.

"Pada saat saya jenuh saya juga pernah meminta izin pada pelatih untuk berlatih di luar pelatnas dengan tetap menjalankan program yang diberikan oleh pelatih. Itu semua saya anggap sebagai penyegaran untuk meningkatkan semangat dan menghilangkan kejenuhan dalam berlatih," ungkapnya.

Memang, kata Sandow, disiplin sangat penting bagi seorang atlet senior seperti Deni yang memahami profesionalisme. Namun, atlet juga manusia yang bisa merasakan kerinduan dan kejenuhan. "Coba bayangkan berapa tahun dia tinggal di pelatnas dan harus mengorbankan keluarga dan masa mudanya. wajar jika atlet jenuh dan rindu keluarga," tandasnya.

Sandow yang pernah tampil di Olimpiade Beijing 2008 ini mengaku sangat mengenal Deni. Bahkan, dia tidak meragukan mental bertanding Deni yang sudah turun pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Saya sangat mengenal Deni yang selalu saya marahi sejak dia masih duduk di bangku SMP. Makanya, saya tidak pernah meragukan mentalnya," katanya.

Sebelumnya, Deni mengaku penyebab dirinya dicoret dari daftar lifter pelatnas Olimpiade Tokyo 2021 karenai membawa istri ke pelatnas dan tidak tinggal di mess pelatnas Jl Kwini Jakarta Pusat.

"Ya, saya memang salah membawa istri ke tempat mess pelatnas. Tapi, saya juga punya alasan karena istri saya yang lebih paham dengan kebutuhan makanan yang saya harus konsumsi. Tidak ada niat lain," katanya.

Meski tidak tercatat sebagai atlet pelatnas Olimpiade, Deni masih tetap berharap dirinya diberikan kesempatan tampil di Tokyo. Apalagi, dia yang menjalani pelatnas berkesinambungan sejak 2017 sudah masuk dalam ketentuan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) yang menetapkan lifter peringkat 1 hingga 8 pada setiap kelas putra dan putri akan diberikan tiket ke Tokyo. 

"Terus terang, saya sangat berharap bisa tampil untuk yang ketiga kalinya di Oliompiade Tokyo 2021," katanya. ***


wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/