Ternyata Ada Sosok Taufik Kiemas di Balik Terbentuknya Partai Demokrat
Pada awalnya, Syahrial Nasution memaparkan bagaimana kondisi politik di Indonesia beberapa tahun lalu. Tepatnya, ketika Presiden Gus Dur tahun 2001 diganti, dan nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didorong untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres).
"Ketika Presiden Gus Dur diganti tahun 2001, nama Pak @SBYudhoyono didorong sebagai calon wapres untuk mendampingi Ibu Megawati," tutur Syahrial Nasution.
Syahrial Nasution kemudian membeberkan peran Panda Nababan (Fraksi PDIP) dan Hartati Murdaya (F-UG) dalam menggalang dukungan MPR. "Panda Nababan (F-PDIP) dan Hartati Murdaya (F-UG) ikut mendorong. Menggalang dukungan MPR. Saya ikut terlibat untuk tugas media. Basecampnya di Hotel Hilton," tutur Syahrial Nasution.
Berdasarkan polling yang dirilis oleh Liputan 6 SCTV pada waktu itu, menyatakan bahwa masyarakat memilih SBY sebagai kandidat favorit. "Hasil polling yang dirilis Liputan6 SCTV pada saat itu, masyarakat memilih Pak @SBYundhoyono sebagai kandidat favorit. Menyisihkan Hamzah Haz, Akbar Tandjung, Siswono Yudhohusodo, dll," ungkap Syahrial Nasution.
"Hingga akhirnya pada putaran kedua, tinggal menyisakan nama SBY vs Hamzah Haz untuk kandidat wapres," lanjut Syahrial Nasution.
Lebih lanjut, SBY yang pada waktu itu ditemani oleh Suko Sudarso, Heru Lelono, Hartati, Ani, Panda, dan Syahrial Nasution mengamati serta memonitor lobi-lobi yang dilakukan oleh Taufik Kiemas.
Tepatnya pada malam pemilihan dan perhitungan suara di putaran kedua. Pihak SBY mengetahui bahwa SBY kalah sebagai calon wapres. "Lobi Pak Taufik Kiemas (alm) yang jalan. Bahwa akibat diturunkan Gus Dur di tengah jalan, Ibu Mega harus merangkul kelompok Islam supaya tidak ada gejolak," jelas Syahrial Nasution.
Syahrial Nasution juga menyebutkan, jika saja SBY tidak dikucilkan dari kabinet, bahkan dicap jenderal anak kecil oleh Taufik Kiemas, belum tentu SBY menjadi Calon Presiden (Capres). "Andaikan di penghujung 2003 SBY tidak dikucilkan dari kabinet hingga dicap jenderal anak kecil oleh Pak Taufik Kiemas, belum tentu beliau menjadi Capres. Bisa jadi aka nada koalisi PDIP dan Demokrat mengantarkan Mega-SBY," tutur Syahrial Nasution.***
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Sumber | : | Pikiran Rakyat |
Kategori | : | Peristiwa, Politik, DKI Jakarta |