Elektabilitas Demokrat Merosot, POPS Ungkap Sebabnya
"Tingkat keterpilihan Partai Demokrat mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan hasil pemilu 2019 sebesar 7,77 persen menjadi 5,4 persen karena persepsi pemilih/masyarakat menyatakan ada potensi konflik di internal Partai Demokrat yang akan bisa menyebabkan kepengurusan ganda jelang pemilu 2024, dan dianggap juga sebagai partai yang paling gaduh di saat pandemik Covid-19," kutipan hasil survei POPS sebagaimana dilihat GoNews.co, Minggu (28/2/2021).
POPS mengklaim, survei tersebut dilakukan terhadap 2.180 responden yang terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap) Pemilu (pemilihan umum) 2019 yang tersebar di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survey, Demokrat tidak hanya mengalami penurunan elektabilitas pada partainya tapi sosok ikoniknya yakni, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga tercatat mendapat elektabilitas yang tak cukup menggembirakan. Survey tersebut mensimulasikan jika SBY, Jokowi, dan juga Prabowo berhadap-hadapan dan Pilpres (pemilihan presiden) 2024 dengan pertanyaan, "Siapa dari ketiga tokoh ini yang akan dipilih jika ketiga tokoh ini ikut mencalonkan diri sebagai Capres di 2024?".
Hasilnya, Jokowi dipilih sebanyak 42,3 persen, SBY 17,1 persen dan Prabowo Subianto sebanyak10 ,4 persen dan sebanyak 29,4 persen tidak memilih ketiga tiganya atau tokoh lainnya.
Sementara itu, narasumber GoNews.co di DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout, melalui sambungan telepon menyatakan tak terlalu hirau dengan survei tersebut. Karena menurutnya, dari hasil survei yang dirilis Kompas dan LSI (Lembaga Survei Indonesia) elektabilitas Demokrat dan juga Ketum (Ketua Umum)-nya relatif naik.
"Kalau di internal sendiri pasti ada survei, tapi itu bukan bidang saya untuk menyampaikan dan jangan sampai nanti kami dinilai subektif," kata Ardy yang juga pengemban tugas pengawalan terhadap proses pemilukada (kepala daerah) yang berlangsung Desember 2020 lalu.
Lebih jauh, Ardy menegaskan, Pemilu 2024 masih terlalu lama sementara Indonesia masih dilanda pandemi. Demokrat, kata dia, lebih memilih untuk fokus membantu masyarakat di bawah dalam menghadapi situasi sulit. Potret kerja kader hingga di level bawah itu, dinilai sebagai cermin soliditas Partai Demokrat.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | DKI Jakarta, Nasional, Politik |