Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
9 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
9 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
9 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Rehabilitasi Sosial Korban Napza, Mensos: Kita Bisa Asal Bersama-sama

Rehabilitasi Sosial Korban Napza, Mensos: Kita Bisa Asal Bersama-sama
Mensos, Tri Rismahaini. (kemenkes.go.id)
Rabu, 24 Februari 2021 19:45 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA -  Kementerian Sosial RI melakukan upaya rehabilitasi sosial melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) bagi para korban penyalahgunaan Napza. Pasalnya, jumlah korban penyalagunaan Napza itu cukup besar.

"Saat ini, populasi korban penyalahgunaan Napza di Indonesia sebanyak 3,6 juta orang," ujar Menteri Sosial, Tri Rismahaini didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat pada acara Pemusnahan Barang Bukti Narkotika di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Cawang Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala BNN Petrus Reinhard Golose didampingi Deputi Bidang Pemberantasan Arman Depari dan Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Puji Sarwono, sekaligus menyerahkan secara simbolis baju War Against Drug kepada Menteri Sosial (Mensos).

Mensos mengajak semua pihak terkait untuk bergandengan tangan dalam upaya menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya Napza, sebab tidak hanya tugas pemerintah melainkan segenap elemen bangsa.

"Tugas menyelamatkan bangsa tidak hanya tugas pemerintah melainkan tugas kita bersama. Ayo kita bergandengan tangan untuk menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba," ajaknya.

Mantan Walikota Surabaya ini juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan BNN dalam penindakan terhadap pelaku, sehingga perlu menguatkan kerjasama antar lembaga/kementerian dalam penanggulanan bahaya Napza tersebut.

"Terima kasih kasih kepada seluruh pimpinan dan jajaran BNN yang telah berupaya menyelamatkan bangsa dari bahaya NAPZA yang dilakukan oleh pihak-pihak dari luar yang ingin melihat Indonesia hancur," katanya.

Kemensos melakukan rehabilitasi sosial di Balai Napza “Bambu Apus” Jakarta, Balai Napza “Galih Pakuan” Bogor, Balai Napza “Satria” Baturraden, Balai Napza “Insyaf ” Medan dan Loka Napza “Pangurangi” Takalar.

"Kapasitas Balai Napza Bambu Apus Jakarta menampung 4.100 orang, Balai Napza Galih Pakuan Bogor 4.700 orang, Balai Napza Satria Baturraden 4.100 orang, Balai Napza Insyaf Medan 440 orang dan Loka Napza Pangurangi Takalar 2.660. Saya percaya korban NAPZA bisa hidup normal kembali," ungkap Mensos.

Dalam upaya rehabilitasi sosial diperlukan upaya pendekatan, tidak memusuhi, harus merangkul serta mengajak komunikasi tentang apa yang dibutuhkan, sebab setiap orang bisa saja menjadi korban narkoba.

"Setiap orang bisa jadi korban narkoba sehingga penangangan korban penyalahgunaan narkoba perlu pendekatan, tidak memusuhi merangkul serta mengajak komunikasi apa yang dibutuhkan mereka," tandas Mensos. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/