Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Memaksa Masuk ke DPR, Datuk Jhon Dasa: Kami tak Percaya Perwakilan yang Sudah di Dalam!

Memaksa Masuk ke DPR, Datuk Jhon Dasa: Kami tak Percaya Perwakilan yang Sudah di Dalam!
Panglima Punggawa LAM Riau, Datuk Jhon Dasa Himbalan. (Foto: GoNews.co)
Selasa, 09 Februari 2021 15:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Memaksa masuk ke dalam ruang rapat Komisi VII DPR di Gedung Nusantara I Parlemen, sejumlah anggota LAM Riau mengaku tidak percaya terhadap perwakilan yang akan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang membahas persoalan Blok Rokan, Riau.

Demikian diungkapkan Panglima Punggawa LAM Riau, Datuk Jhon Dasa Himbalan saat ditemui wartawan.

''Kami tidak percaya kepada siapa pun, baik pemerintah maupun perwakilan LAM yang di dalam. Kami perwakilan LAM Riau, yang terdiri dari lima kabupaten, tempat Blok Rokan berada. Apa-apaan ini, sementara di undangan tidak ada pembatasan peserta, sekarang ketika ada disini, kita dilarang ikut," ujarnya, Selasa (09/2/2021).

"Harusnya, mereka juga mendengarkan aspirasi kami," tegasnya.

Ia mengaku sangat kecewa, pasalnya didalam undangan yang mereka terima tidak disebutkan ketentuan tentang pembatasan peserta rapat.

Sebelumnya diberitakan, puluhan perwakilan lembaga adat melayu (LAM) Riau, mendadak mengamuk dan sempat berdebat dengan pihak keamanan DPR.

Mereka tidak diizinkan masuk mengikuti rapat kerja panitia kerja (Panja) Migas, Blok Rokan Riau di Komisi VII DPR bersama Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Ketua LAM Riau serta pihak PT. Pertamina dan Chevron Pasific Indonesia.

Kekisruhan itu pecah setelah petugas pengamanan gedung DPR RI membatasi jumlah peserta rapat sesuai daftar nama peserta yang telah diserahkan pada konfirmasi undangan rapat Komisi VII DPR.

Dari pantauan GoNews.co, beberapa Pengaman Dalam (Pamdal) menghampiri mereka dan menjelaskan prosedur rapat. "Mohon maaf pak, yang bisa masuk itu sesuai daftar tamu yang hadir. Jadi sesuai daftar nama yang diajukan ke Kesekjenan," ujar petugas keamanan tersebut.

Tak puas mendapat jawaban tersebut, sebagian anggota LAM yang hadir dari beberapa Kabupaten di Riau itu pun meluapkan emosinya menggebrak pagar pembatas.

"Ini gedung dibangun dari uang rakyat. Minyak yang kalian sedot selama ini sudah bikin sengsara rakyat Riau," teriaknya.

Melihat kegaduhan tidak berhenti, Kepala Dinas ESDM Riau, Indra Agus, terlihat keluar dari ruang rapat dan menemui sejumlah Anggota LAM yang protes.

''Tolong sabar, biar kami yang memperjuangkan ini. Jangan bikin gaduh, percaya saja sama perwakilan LAM yang di dalam," jelas Indra.

"Berapa lama kami menunggu, berapa lama?" tanya Panglima Punggawa LAM Riau, Datu Jhon Daso.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/