Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
20 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
16 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Pakar Sebut Semburan Gas di Ponpes Al Ihsan Pekanbaru Jenis Bio Genik

Pakar Sebut Semburan Gas di Ponpes Al Ihsan Pekanbaru Jenis Bio Genik
Lokasi semburan gas di Pondok Pesantren Al Ihsan Pekanbaru, Jumat (05/2/2021). Foto Heru Maindikali.
Jum'at, 05 Februari 2021 20:24 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pakar Perminyakan Riau, Dr Eng Muslim, mengatakan semburan gas yang terjadi di komplek Yayasan Al Ihsan, Kelurahan Tujuh Puluh, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau sejak Kamis (4/2/2021) kemarin, merupakan jenis Gas Bio Genik atau gas rawa.

Muslim mengatakan jenis gas ini biasanya mengeluarkan semburan gas yang tidak banyak. "Kalau gasnya banyak pasti sudah dibuat sumur gas, sampai hari ini pasti masih keluar gasnya. Gas Bio Genik ini biasanya tidak terlalu banyak dan akan mati dengan sendirinya dalam waktu tertentu," kata Muslim, Jumat (5/2/2021).

Lebih lanjut Muslim menjelaskan, untuk mengecek kandungan gas tersebut beracun atau tidak, pria yang mengenyam pendidikan di Korea Selatan ini menyebutkan, pemerintah harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan menggunakan alat Gas Detector.

"Inikan harus jelas dulu hasil pengujian gas ini, baunya menyengat atau tidak? Kalau bau menyengat itu H2S namanya. Dan kalau gas sampai menyebur tinggi ke atas tentu harus lebih mudah lagi mendeteksi baunya," jelasnya.

"Jika gas tersebut tidak beracun atau tidak mengeluarkan bau, gas tersebut adalah gas metana atau CH4," jelasnya.

Kemudian, Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) ini mengatakan, bahwa kejadian tersebut merupakan hal yang biasa terjadi dan bukan sesuatu yang aneh.

"Ini sering ditemukan, bukan sesuatu yang langka. Kalau ada orang ngebor sumur terus tiba-tiba keluar gas itu bukan sesuatu yang aneh," pungkasnya. ***

Kategori:Lingkungan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/