Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
14 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
14 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
14 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
4
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
10 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
10 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
10 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Politik

Isu Kudeta, Aktivis 98 Sindir AHY Tak Bermain 'Playing Victim' Seperti Bapaknya

Isu Kudeta, Aktivis 98 Sindir AHY Tak Bermain Playing Victim Seperti Bapaknya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Istimewa)
Selasa, 02 Februari 2021 17:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Perseteruan Moeldoko dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin memanas karena dikait-kaitkan dengan Presiden Jokowi.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah telah merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) di Partai Demokrat.

Hal itu disampaikannya sebagai klarifikasi beredarnya kabar bahwa dirinya mendukung langkah Moeldoko dalam upaya kudeta terhadap kekuasaan AHY di partai berlambang bintang Mercy. "Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Selasa (2/2/2021).

"Wah, mengagetkan, yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahfud.

Sementara itu, Aktivis Brikade 98 asal Sumatera Barat, Aznil Tan, meminta AHY tidak mengait-ngaitkan Presiden Jokowi soal isu mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). 

"Tidak ada untungnya buat Jokowi mau dorong orang sekitarnya untuk ambil Demokrat. Malah Jokowi rugi karena tidak ada balance of power. Jokowi komit dengan demokrasi," ujar Aznil di Jakarta (2/2/2021).

Aznil Tan yang dikenal sebagai tokoh relawan pemenangan Jokowi-Maaruf juga menyindir AHY sedang memainkan playing victim. "Politik playing victim masih jadi pola oleh politikus. Berpura-pura terzholimi oleh penguasa agar publik merasa iba dan muncul dukungan. Jangan tiru bapaknya lah!," sindirnya.

Aznil Tan tidak menampik, jika Moeldoko berkeinginan untuk menjadi Ketum Demokrat. Dia menilai Demokrat akan jadi partai besar kembali dibawah pimpinan Moeldoko. "Sah-sah saja Moeldoko berkeinginan jadi Ketum Demokrat. Beliau kan ikut juga membesarkan Demokrat. Apalagi beliau mantan Panglima TNI, Demokrat bisa jadi besar kembali. AHY ngga level lah. Apple to Apple itu, Moeldoko versus SBY," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/