Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
18 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Umum

Miris, Saat Bantu Orang Tua Bikin Batu Bata, Siswi SD di Pekanbaru Ini Kehilangan Tangannya

Miris, Saat Bantu Orang Tua Bikin Batu Bata, Siswi SD di Pekanbaru Ini Kehilangan Tangannya
Sumiati saat menerima bantuan. (Foto: INews)
Sabtu, 23 Januari 2021 15:41 WIB
PEKANBARU- Nasib malang menimpa Sumiati, siswa SD di Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. Dia kehilangan tangan sebelah kanan saat membantu orang tua membuat batu bata.

Tangan Sumiati tergiling mesin pencetak batu bata. Akibatnya tangan siswi kelas 5 SD itu harus menjalani amputasi.

Sumiati merupakan anak keluarga tak mampu yang tinggal di sekitar PLTU Tenayan Raya. Sehari-hari dia membantu orang tuanya yang merupakan buruh pembuat batu bata.

Anugrah Lase, ayah dari Suamiati mengatakan, Sumiati anak yang rajin sekolah sekaligus rajin dalam membantu orang tua. Di kala ekonomi yang semakin sulit akibat pandemi Covid-19 ini, dirinya hanya bisa menjadi buruh batu-bata.

Itu pun menurutnya masih dirasa kurang, sehingga terkadang istri dan anak-anaknya harus ikut bekerja membantu sebagai buruh batu bata. Selama ini Sumiati selalu rutin membantunya. Terlebih saat tidak lagi ada sekolah tatap muka. 

"Ya sudah musibah, padahal sudah hati-hati, ini musibagi bagi. Ke depannya saya akan menjaga Sumiati dan keluarga saya lebih ekstra lagi, sehingga kejadian tersebut terjadi lagi kembali," kata Anugrah ditemui di rumahnya, Sabtu (26/12/2020).

Pihak PLTU Tenayan Raya bersama Camat Tenayan Raya, Indah Vidya Astuti, dan pihak TNI mendatangi rumah Sumiati. Mereka memberikan bantuan dan memberikan semangat agar Sumiati tetap sekolah dan semangat belajar.

"Kita bersama camat dan koramil kemarin untuk memberikan perhatian dan manfaat pada masyarakat ring 1 PLTU Tenayan, khususnya pada Sumiati ini. Sudah selayaknya kita saling membantu. Ketika ada musibah kita saling tolong-menolong," kata SPV Sekretariat dan Umum PLTU Tenayan Dimas Satriyo Hutomo.

Selain itu pihak PLTU juga memberikan fasilitas antar-jemput dan akomodasi kepada Sumiati dan keluarga untuk kontrol rutin pengobatan di rumah sakit. Diharapkan Sumiati dapat segera sembuh dan beraktivitas kembali seperti sediakala serta dapat melanjutkan sekolahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:INews
Kategori:Riau, Kesehatan, Pendidikan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/