Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
20 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
20 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
20 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Home  /  Berita  /  Hukum

Kejagung Periksa 8 Orang Saksi Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan

Kejagung Periksa 8 Orang Saksi Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. (foto: ist.)
Rabu, 20 Januari 2021 21:56 WIB
JAKARTA - Tim jaksa penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 8 (delapan) orang sebagai saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pada pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Keterangan bernomor PR - 47/K.3/Kph.3/01/2021 yang didapat GoNews.co pada Rabu (20/1/2021) malam merinci, saksi yang diperiksa antara lain; JHT (Presdir PT Ciptadana Sekuritas); PS (Presdir BNP Paribas Asset Management); KBW (Deputi Direktur Pasar Modal BPJS TK); SMT (Asisten Deputi Analisis Pasar Uang dan Reksadana BPJS TK); MTT (Presdir PT Schroder Investment Management Indonesia); SM (Deputi Direktur Kepatuhan dan Hukum BPJS TK); WW (Direktur Utama PT Samuel Sekuritas Indonesia); dan OB (Direktur PT Kresna Sekuritas).

Berita yang beredar menyebutkan, perkara dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pada pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan ini diduga mencapai angka triliunan.

Pada Senin (18/1/2021) lalu, penyidik Direktorat Penyidikan Jampidsus dikabarkan sudah mulai melakukan pencarian bukti-bukti diantaranya, menggeledah kantor induk BPJS Naker yang berada di kawasan Jakarta Selatan. ***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Nasional, Pemerintahan, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/