Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
16 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
23 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
13 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  Nasional

Anggota DPR dari Jawa Barat: Saya Pertama yang Bilang Menolak Vaksin

Anggota DPR dari Jawa Barat: Saya Pertama yang Bilang Menolak Vaksin
Ilustrasi vaksinasi. (gambar: ist./234rf)
Rabu, 13 Januari 2021 10:20 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX fraksi PDIP DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati, menegaskan penolakannya atas vaksin corona. Ia bahkan rela menjual mobil jika Ia dan keluarganya dipaksa membayar sanksi denda Rp5 juta per orang.

"Untuk persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin. Maupun sampai usia 63 tahun bisa divaksin, maupun semua usia boleh (divaksin), (sikap saya, red) tetap. Misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi Rp5 juta, mending gua bayar, mau jual mobil kek," kata Ribka dalam rapat bersama menteri Kesehatan (menkes) Budi Gunadi Sadikin di Senayan, Jakarta, Selasa, sebagaimana dikutip GoNews.co dari publikasi resmi DPR RI, Rabu (13/1/2021).

Penolakan mantan ketua Komisi bidang kesehatan DPR RI ini, lantaran pentingnya kehati-hatian dalam menentukan vaksin. Ribka mengisahkan pengalaman lampau, "vaksin folio malah lumpuh layu di Sukabumi, trus anti kaki gajah di Majalaya mati 12 (orang). (Kala itu, red) di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan Rp1,3 triliun waktu saya ketua Komisi,".

"Jangan main-main! Saya pertama yang bilang saya menolak vaksin. Kalau dipaksa HAM lho, pelanggaran HAM. Nggak boleh maksa begitu!" kata wakil rakyat daerah pemilihan Jawa Barat (Jabar) IV itu.

Sebagai tambahan informasi, Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Covid-19 yang terbagi dalam dua tahap distribusi. Tahap I sebanyak 38.400 dosis. Sementara Tahap II sebanyak 58.680 dosis. Pemprov Jabar menargetkan, ada 11.000-an vaksinator yang dilatih sampai akhir bulan Januari 2021.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/