Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
7 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
7 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Nasional

Sekjen MUI Desak Polisi Usut Tuntas Pembakaran Ponpes Al Furqon Muhammadiyah

Sekjen MUI Desak Polisi Usut Tuntas Pembakaran Ponpes Al Furqon Muhammadiyah
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. (int)
Senin, 11 Januari 2021 07:08 WIB

JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menegaskan, pihaknya sangat menyesalkan dan prihatin terhadap teror pembakaran terhadap Pondok Pesantren  (Ponpes) Al Furqon Muhammadiyah di Lamongan, Jawa Timur.

Dikutip dari Republika.co.id, apa lagi, sambung Tambunan, teror tersebut terjadi dua kali dalam waktu satu pekan, yakni Jumat, 1 Januari 2021 dan Jumat, 8 Januari 2021.

''MUI menyesalkan dan prihatin atas terjadinya pembakaran Ponpes Al Furqon,'' ujar Amirsyah Tambunan dalam rilis yang diterima Republika. co.id, Sabtu (9/1/2021).

Tambunan mendesak kepolisian sebagai pengayom dan pelindung masyarakat serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yang melakukan teror tersebut. Karena aksi tersebut cukup meresahkan masyarakat.  

Lanjut Amirsyah, kedua aksi teror pembakaran tersebut terjadi setiap menjelang shalat Jumat. Pertama, pada Jumat (1/1) pukul 11.00. Kedua, pada Jumat (8/1) pukul 11.40.

Dituturkan Tambunan, sesuai laporan yang diterimanya, pada kejadian pertama diketahui oleh saksi Nanang, yang kediamannya ada di utara Ponpes. Saat melihat api yang muncul dari asrama Ponpes Putra itu, Nanang langsung mencoba memadamkan api yang membakar rak sepatu dibantu santri yang ada. Kemudian pada peristiwa kedua, sasarannya juga sama, rak sepatu.

Akibat kejadian ini, lanjut Nanang, api membakar puluhan sepatu milik para santri serta menjalar ke kusen pintu dan atap lantai dua.

Peristiwa tersebut menurut Tambunan harus diusut tuntas, baik motif maupun pelaku dan dalangnya. Apalagi lanjutnya, negara sangat menjunjung tinggi nilai peradaban, oleh sebab itu segala macam teror harus dihentikan. 

''Ponpes merupakan simbol peradaban untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Tapi kita patut bersedih,  justru ada pihak yang melakukan teror untuk merendahkan martabat kemanusiaan dan menghilangkan akal sehat,'' tegasnya.

Secara khusus MUI meminta semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang menyesatkan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Hukum, Peristiwa, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/