Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
18 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Nasional

PT Pos Siapkan Aplikasi Pindai Wajah untuk Verifikasi Penerima BST

PT Pos Siapkan Aplikasi Pindai Wajah untuk Verifikasi Penerima BST
Ilustrasi teknologi aplikasi race recognition atau pindai wajah. (gambar: pngtree)
Jum'at, 08 Januari 2021 20:10 WIB

JAKARTA - Ketua Tim Pelaksana Satgas PT Pos Indonesia, Haris Husein mengungkapkan, saat ini tengah dikembangkan aplikasi penyaluran bantuan sosial tunai alias BST atau Bansos Tunai yang menerapkan teknologi pindai wajah atau face recognition/FR.

"Targetnya, Februari sudah pakai (face recognition). Januari ini memang belum karena sedang tek-tokan dengan Dukcapil. Tapi dari sisi teknologi memungkinkan karena kami selama ini terkoneksi dengan Dukcapil untuk pembayaran remintansi," kata Haris dikutip dari CNNIndonesia.com pada Jumat (8/1/2020).

Dengan penerapan teknologi ini, maka verifikasi penerima BST diharap lebih akurat sehingga bisa meminimalisir terjadinya penerima ganda.

Mengutip pernyataan anggota DPD RI dari Papua Barat, Filep Wamafma kepada GoNews.co pada Kamis (7/1/2021), pembagian BST dengan menggunakan pos menjadi salah satu cara yang mungkin lebih baik ketimbang transfer bank, khusus untuk penerima yang tinggal di daerah-daerah yang terletak jauh dari pusat kabupaten di wilayah Papua Barat.

Pasalnya, di wilayah-wilayah tersebut belum tersedia cukup banyak bank sehingga masyarakat harus pergi ke bank yang ada di sekitaran kabupaten.

"Tentu ini biaya transportasinya juga kan tinggi," kata Filep.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/