Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Politik
Opini

Kabinet Rasa Konvensi Capres-Cawapres

Kabinet Rasa Konvensi Capres-Cawapres
Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 25 Desember 2020 13:36 WIB
Penulis: Gede Pasek Suardika
PENGUMUMAN - Kabinet reshuffle Presiden Jokowi memang sangat menarik jadi bahan analisa karena memiliki berbagai sudut pandang.

Dari sekadar soal seragam jaket warna biru yang tidak lazim hingga berkumpulnya Trio teman sekolah di Amerika yaitu Erick Thohir, M Lutfi dan Sandiaga Uno dalam satu kabinet yang menjadi lahan gosip politik.

Bahkan fenomena lawan kompetisi Capres Cawapres yaitu Prabowo-Sandi yang berhasil dirangkul Jokowi jadi fenomena yang langka dan unik mengingat begitu terbelah dan kerasnya kompetisi waktu itu.

Kini suporter para Kampret dan Cebong sudah tidak jelas lagi dimana harus bersarang dan bermukim. Namun dari sudut politik lain, ada hal menarik yang dicermati, yaitu Jokowi seakan telah menyiapkan panggung kompetisi untuk para calon presiden dan calon wakil presiden melakukan tebar pesona dengan kinerja terbaiknya.

Ini ide brilian dan cerdik mengingat waktu kepemimpinan Jokowi tinggal 3,5 tahun saja. Konvensi para pembantunya ini membuat Jokowi akan menjadi penentu arah siapa yang akan jadi penggantinya kelak. Sehingga tidak terlalu lelah lagi harus marah atau sibuk mengarahkan dan lainnya, karena mereka sendiri akan berusaha memaksimalkan kerjanya di depan rakyat.

Tercatat nama Prabowo Subianto, Airlangga Hartato, Suharso Manoarfa, Mahfud MD, Tito Karnavian, Budi Gunawan, Erick Thohir, Sandiaga Uno bahkan M. Lutfi pun pernah bersuara soal urusan Capres Cawapres.

Mereka jika ingin dilirik rakyat dan parpol mau tidak mau harus bekerja keras menjaga citra dirinya dengan kerja terbaik untuk rakyat.Bila semuanya bekerja maksimal, maka Jokowi akan panen prestasi. Hanya saja kelemahannya, diantara mereka bisa juga saling sikut dan menjatuhkan karena akan menjadi pesaing. Dalam hal ini perlu diantisipasi juga oleh Jokowi sebab bisa kontraproduktif.

Deretan nama Kabinet konvensi Capres Cawapres ini akan menghiasi media secara massif 3,5 tahun ke depan. Semoga saja bisa membuat gairah pertumbuhan kebangkitan Indonesia. Di sisi lain, masih ada di luar kabinet yang punya sinar kuat seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil lewat jalur kepala daerah.

Di sisi lain Puan Maharani dan Bambang Soesatyo juga mencoba membangun citra diri dari Senayan. Yang agak menyendiri tampaknya AHY karena selain tidak ada di Kabinet juga tidak memegang jabatan kepala daerah maupun legislatif. Pegangan panggung politiknya hanya sebagai Ketua Umum Partai saja. Itulah menjadi kendaraan kerja politik untuk bisa tetap eksis dalam pentas Capres Cawapres.

Namun ada kelebihan AHY, manuvernya bisa lebih bebas dalam bergerak di tengah isu-isu politik yang ada. Kita lihat saja, apakah pengganti Jokowi dan KH Mak'ruf Amin itu hasil konvensi Kabinet Jokowi atau konvensi antar kepala daerah. Jika tidak maka giliran ketua umum parpol yang bisa mencuri kesempatan.Penulis adalah Sekjen Partai Hanura.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Opini, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/