Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
21 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
17 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Peristiwa

MPR: Kesenian Tradisional Bukan Hanya Memberi Tontonan, Tapi Juga Tuntunan

MPR: Kesenian Tradisional Bukan Hanya Memberi Tontonan, Tapi Juga Tuntunan
Pimpinan Fraksi Partai NasDem MPR RI Fadholi melakukan pemukulan gong penanda dimulainya pagelaran seni budaya di Joglo Kembar, Semarang. (Foto: Humas)
Rabu, 23 Desember 2020 13:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SEMARANG - Pimpinan Fraksi Partai NasDem MPR RI Fadholi melakukan pemukulan gong penanda dimulainya pagelaran seni budaya di Joglo Kembar, Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Acara ini diselenggarakan dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Menurut Fadholi, seni budaya tradisional mempunyai makna mendalam, bukan hanya sekedar hiburan semata. Setiap aspeknya mengandung nilai mulai yang bisa dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat. Sebut saja ketipung, yang lebih menarik untuk didengarkan saat dimainkan secara bersamaan.

"Ini artinya, di sana juga terkandung makna, pentingnya gotong-royong. Meringankan pekerjaan, membantu sesama, menimbulkan kebersamaan dan membuat pekerjaan lebih cepat selesai. Berbeda kalau dikerjakan sendirian saja. Begitulah antara lain nilai-nilai terpuji yang bisa diambil dari ketipung. Belum lagi aspek-aspek lain dalam seni tradisional lainnya," ujar Fadholi dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kesenian tradisional sebagai tuntunan dan pegangan dalam kehidupan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Siti Fauziah memberikan apresiasi tinggi atas upaya Fadholi dalam melestarikan berbagai kesenian tradisional, salah satunya dengan menyelenggarakan pagelaran seni budaya.

"Semoga upaya ini bisa menjaga kesenian tradisional tetap lestari, melahirkan regenerasi di kalangan anak-anak muda, dan mampu menahan derasnya arus seni budaya dari luar," harapnya.

Tidak lupa, ia juga mengingatkan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni pakai masker, cuci tangan dengan sabun, serta selalu menjaga jarak.

"Semoga, pandemi Covid-19 ini bisa kita hadapi dengan bersama-sama, menumbuhkan sikap gotong-royong dan saling bantu. Dengan begitu kita bisa menghadapi kesulitan ini dengan tenang. Mudah-mudahan pandemi ini akan segera berlalu," pungkasnya.

Sebagai informasi, pada pagelaran seni budaya di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, hadir pula Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Setjen MPR Budi Muliawan, Kepala Kantor Kecamatan Pabelan Abdul Aziz, serta alim ulama dan masyarakat Desa Pabelan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/