Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
5 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
5 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

Gus Jazil: Jangan Sampai Pemerintah Terkesan Berbisnis Vaksin Covid-19

Gus Jazil: Jangan Sampai Pemerintah Terkesan Berbisnis Vaksin Covid-19
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa)
Selasa, 15 Desember 2020 15:02 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hadirnya 1,2 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac, dari Tiongkok, memberikan harapan baru bagi masyarakat atas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 9 bulan.

Karena itu, pemerintah diminta untuk mempercepat proses uji klinis vaksin sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat.

"Tentu kita patut bersyukur karena vaksin sudah datang, tinggal pemerintah, MUI dan stakeholder terkait untuk mempercepat uji klinisnya sehingga vaksin ini bisa segera dipakai atau diedarkan di masyarakat," ujar Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid yang akrab disapa Gus Jazil, Selasa (15/12/2020).

Politikus PKB Ini menekankan bahwa dari sisi harga, pihaknya meminta agar tidak dipatok terlalu tinggi sehingga justru menjadi beban bagi masyarakat. "Dari sisi harga vaksin, jangan sampai ada kesan pemerintah berbisnis vaksin," tuturnya.

Pemerintah juga diminta untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu, dan menggratiskan bagi masyarakat miskin. "Tentu harus ada yang disubsidi, tapi tidak semua. Artinya masyarakat yang tidak berkemampuan dan rentan itu yang diutamakan dan diberi subsidi," katanya.

Gus Jazil mengatakan, setelah pemerintah mengumumkan kehadiran vaksin maka selanjutnya kapan vaksin bakal diedarkan dan siapa sasaran utamanya juga harus disosialisasikan sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya.

"Kapan diedarkan, kepada siapa saja, itu menurut saya perlu disampaikan supaya masyarakat menjadi tenang. Jadi ada harapan bahwa vaksin ini memang yang dipilih oleh pemerintah," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/