Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
24 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
9 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
4
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
5
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
6 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
6
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
6 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Home  /  Berita  /  Politik

PSBB sebagai Kebijakan Setengah-Setengah Ternyata Tak Bisa Jaga Perusahaan-Perusahaan Tetap Hidup, kata Ketua MPR

PSBB sebagai Kebijakan Setengah-Setengah Ternyata Tak Bisa Jaga Perusahaan-Perusahaan Tetap Hidup, kata Ketua MPR
Ketua MPR RI/Politisi Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet (tengah). (foto: zul/www.gonews.co)
Kamis, 03 Desember 2020 13:01 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo menyatakan, bangsa Indonesia telah kehilangan waktu hampir setahun untuk produktif di tengah hantaman pandemi Covid-19.

"Ini Pak Menko (Menko PMK RI Muhadjir Effendy), Setahun kita tidak sepenuhnya produktif," kata politisi Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu, saat berdiskusi dengan Muhadjir dan insan pers di Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Pemerintah, kata Bamsoet, memutuskan antara menyelamatkan rakyat dari penyebaran Covid-19 dan juga menyelamatkan rakyat dari hantaman ekonomi dengan kebijakan psbb (pembatasan sosial berskala besar).

"Kegiatan ekonomi harus tetap dijaga, sehingga keluarlah kebijakan psbb. Setengah lockdown. Beberapa negara menerapkan lockdown total, tapi dampaknya ekonomi juga hancur lebur, kita setengah-setengah, psbb," ujar Bamsoet.

"Nah, pertanyaannya kemudian apakah (psbb, red) ini dapat mempertahankan pabrik-pabrik, perusahaan-perusahan tetap hidup? Ternyata tidak Pak Menko," lanjut Bamsoet.

Dampaknya, menurut Bamsoet, terpotret dari tingginya angka penganguran. "Angka terakhir tadi mencatat, Oktober kemarin kurang lebih 6,4 juta pekerja yang dirumahkan atau mengalami phk (pemutusan hubungan kerja, red)".

Kemudian, lanjut Bamsoet, merujuk pada data Kementrian Keuangan RI, pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran sebanyak 2,67 juta orang, "hingga per November, jumlah pengangguran Indonesia mencapai 9,77 juta,".

"Dan perkiran Kadin (Kamar Dagang Indonesia), akhir Desember 2020 ini, memasuki awal tahun 2021, akan bertambah lagi hingga 12 juta orang penganggur," kata Bamsoet.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Politik, Nasional, MPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/