Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
12 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Anggota MPR Dorong Pemerintah Promosikan Pariwisata dengan Medsos dan Film

Anggota MPR Dorong Pemerintah Promosikan Pariwisata dengan Medsos dan Film
Anggota MPR RI fraksi partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi (tengah) dalam diskusi membahas ketahanan dan peningkatan sektor pariwisata di masa pandemi. Diskusi berlangsung di Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2020). (foto: zul/www.gonews.co)
Senin, 30 November 2020 14:26 WIB
JAKARTA - Anggota MPR RI fraksi partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi, mendorong pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan memanfaatkan peran ekonomi kreatif (ekraf), termasuk media sosial (Medsos) dan film.

Kolaborasi keduanya; pariwisata dengan ekraf, menurut Dede memang suatu keharusan karena pariwisata sendiri tak akan bertambah nilai ekonominya tanpa keberadaan ekraf.

"Mempromosikan destinasi wisata zaman sekarang, sangat mudah, cukup bikin video yang kemudian viral, ini yang harus dikakukan. Bagaimana cara mempromosikan pariwisata melalui media sosial?" kata Dede dalam diskusi gelaran Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerjasama dengan Kehumasan MPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dede juga mengungkap temuan bahwa unggahan destinasi wisata di Medsos kini lebih berpengaruh dari pada sosilasasi resmi yang dilakukan pemerintah setempat melalui situs resmi mereka.

Sejalan dengan itu, menurut Dede, pemerintah juga perlu memikirkan untuk menjadikan film sebagai sarana promosi destinasi wisata. Dede meyatakan, beberapa contoh telah ada dimana film Laskar Pelangi misalnya, berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan berkali-kali lipat ke destinasi wisata terkait.

"Jadi bagaimana misalnya, mempermudah izin dan akses bagi para pembuat film untuk melakukan syuting di destinasi-destinasi wisata kita," kata Dede.

Sebelum itu semua, ijin ataupun rekomendasi pembukaan kembali kawasan wisata dari Satgas Covid-19 tentu penting. Saat ini, menurut Dede, memang belum banyak yang bisa dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Jawa Barat, DKI Jakarta, GoNews Group, MPR RI, Nasional, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/