Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
2
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
17 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
3
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
4
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
13 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
5
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Home  /  Berita  /  Politik

Pemerintah Harus Memiliki Sense of Crisis Menghadapi Resesi Ekonomi Akibat Pandemi

Pemerintah Harus Memiliki Sense of Crisis Menghadapi Resesi Ekonomi Akibat Pandemi
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 07 November 2020 03:22 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Para pemangku kepentingan, terutama di pemerintahan, harus memiliki sense of crisis menghadapi kondisi ekonomi dan kesehatan nasional (Wabah Covid) dalam membuat kebijakan.

"Resesi ekonomi yang dihadapi saat ini jangan membuat kita patah semangat tapi harus tetap optimistis dapat mengatasi persoalan tersebut," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/11).

Apalagi, jelas Lestari, tanda-tanda pemulihan ekonomi perlahan mulai tampak pada kuartal III/2020.

Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tercatat minus 3,4%, lebih baik daripada kuartal II yang tercatat minus 5,3%.

Namun, tegas Legislator Partai NasDem itu, optimisme saja tidak cukup dalam menghadapi krisis ini.

"Perlu kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi dalam menyikapi krisis kesehatan dan ekonomi saat ini. Pemerintah harus memiliki sense of crisis dalam setiap kebijakan yang diambil," ujar Rerie.

Dari tiga faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi yakni ekspor, investasi dan belanja pemerintah, menurut Rerie, yang berpotensi mendorong pertumbuhan saat ini adalah belanja pemerintah.

Menyikapi kondisi itu, Rerie menegaskan, Pemerintah harus kreatif menyusun aneka program penyerapan anggaran sehingga menstimulasi pertumbuhan ekonomi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/