Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Nasional

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan
Ketua Komisi VIII DPR RI/Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto saat berbicara mengenai pembakaran Alquran di Swedia beberapa waktu lampau. (gambar: tangkapan layar dok. video Ist.)
Minggu, 01 November 2020 18:01 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mendorong pemerintah untuk memanggil Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia terkait pernyataan presiden Perancis Emanuel Macron mengenai karikatur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

"Masyarakat Indonesia terganggu dan marah dengan pernyataan provokatif presiden Macron. Pemerintah harus panggil Dubes Perancis untuk memberikan penjelasan," kata Yandri dikutip dari pernyataan publiknya, Minggu (1/11/2020).

Sebelumnya, berbagai pihak di tanah air juga telah menyatakan kekecewaannya pada pernyataan Macron. Presiden RI, Joko Widodo pada Sabtu (31/10/2020) bahkan menyatakan bahwa Indonesia mengecam pernyataan Macron tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru sejarah di Perancis bernama Samuel Paty tewas dipenggal setelah mempertunjukkan kartun nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada murid-murid di dalam kelas.

Macron, menyatakan pembelaannya pada kartun tersebut karena kartun adalah bagian dari kebebasan berekspresi di negara itu. Kata Macron, "kami tidak akan menyerahkan kartun kami. Kami tidak akan menyerah selamanya,".

Beberapa pihak di beberapa negara, akhirnya memboikot produk-produk Perancis, sebagai ekspresi kekecewaan pada Macron.

Belakangan, insiden penusukan terjadi di dalam dan di luar gereja Basilika Notre-Dame di pusat kota Nice, pada Kamis (29/10/2020) pagi, waktu setempat. Ada 3 orang yang dikabarkan tewas dalam insiden tersebut.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/