Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
24 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
24 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
10 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Nasional

Semangat Resolusi Jihad, Gus Jazil Dorong Santri Kuasai Iptek

Semangat Resolusi Jihad, Gus Jazil Dorong Santri Kuasai Iptek
Foto: Ist.
Jum'at, 23 Oktober 2020 14:31 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Jazilul Fawaid, mendorong segenap santri nasional untuk menggelorakan semangat Resolusi Jihad di momentum Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020.

Sebagaimana semanagat Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 silam bisa menjaga Indonesia dari cengkraman kembali para penjajah, semangat yang sama pada masa sekarang diharap bisa menjaga Indonesia dari ketertinggalan persaingan kemajuan dunia.

Kepada wartawan, Jumat (23/10/2020), Jazilul menyatakan, para santri nasional bisa memfokuskan energi semangat itu pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Menurutnya, "menguasai Iptek inilah yang akan mengubah hidup dan kehidupan kita,".

Wujud mencintai Iptek, kata Jazilul bertolak dari pesan KH Hasyim Asy'ari (pencetus Resolusi Jihad) adalah bersegera dalam menuntut ilmu dan tidak terperdaya dengan menunda-nunda dan berangan-angan panjang waktu yang tak akan kembali.

"Nah, kebiasaan kita kan mengatakan tarsok-tarsok (entar dan besok). Bila terlalu panjang angan-angan dan tak menguasai ilmu maka santri akan ketinggalan jaman," kata Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, MPR RI, Nasional, Politik, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/