Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
4
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
5
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
4 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
6
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
4 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Home  /  Berita  /  Kesehatan

WHO Sebut Obat Ini Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 Gejala Parah, Baru Satu-satunya

WHO Sebut Obat Ini Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 Gejala Parah, Baru Satu-satunya
Dexamethasone, obat efektif sembuhkan pasien Covid-19 dengan gejala parah. (matthew horwood/getty/images/detikcom)
Sabtu, 17 Oktober 2020 12:49 WIB

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hingga kini hanya dexamethasone yang terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19 dengan gejala parah.

Sementara itu, Uji Coba Terapi Solidaritas WHO menyimpulkan bahwa obat remdesivir dan interferon, hanya sedikit efeknya dalam mencegah kematian terkait virus corona atau mengurangi waktu di rumah sakit.

''Untuk saat ini, dexamethasone kortikosteroid masih satu-satunya terapi yang terbukti efektif melawan Covid-19, untuk pasien dengan penyakit parah,'' ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dikutip dari detik.com yang melansir Anadolu Agency, Sabtu (17/10/2020).

Tedros menjelaskan, Solidarity Trial adalah uji coba terkontrol acak terbesar di dunia untuk terapi Covid-19, yang melibatkan hampir 13.000 pasien di 500 rumah sakit di 30 negara.

Sebelumnya WHO menghentikan percobaan obat hidroksiklorokuin pada bulan Juni dan kombinasi lopinavir dan ritonavir pada bulan Juli, dengan alasan bahwa kedua terapi tersebut hanya membawa sedikit penurunan pada kematian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/