Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
15 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tak Terima Dihadang Mau ke Istana, Massa Demo Bentrok dengan Polisi di Harmoni

Tak Terima Dihadang Mau ke Istana, Massa Demo Bentrok dengan Polisi di Harmoni
Bentrokan di Harmoni. (Istimewa)
Kamis, 08 Oktober 2020 16:21 WIB
JAKARTA - Bentrokan antara massa aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan petugas kepolisian di Harmoni, Jakarta Pusat diduga karena demonstran kesal diadang petugas saat akan menuju Istana Negara.

Berdasarkan informasi yang dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, kericuhan yang terjadi di Harmoni, Jakarta Pusat di dekat Istana Negara terjadi dikarenakan terdapat beberapa massa yang diciduk pihak kepolisian saat hendak menuju depan Istana Negara.

Sehingga terjadi perdebatan dan negosiasi antara massa aksi yang terdiri dari mahasiswa, remaja, dan komponen masyarakat lainnya.

Namun, petugas kepolisian tetap tidak memberikan jalan kepada massa aksi menuju Istana Negara.

Tak berselang lama sekitar 30 menit, terjadi gesekan antara massa dengan petugas kepolisian hingga berujung lemparan batu dari massa aksi.

Sehingga, petugas kepolisian memberikan imbauan. Namun tak digubris massa yang membuat massa terus menyerang petugas dengan lemparan batu.

Melihat itu, petugas kepolisian akhirnya menembakkan gas air mata ke arah massa agar membubarkan diri.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/