Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
10 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
10 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  MPR RI

Gus Jazil Sebut Empat Pilar Hasil Ijtihad Kiyai dan Alim Ulama

Gus Jazil Sebut Empat Pilar Hasil Ijtihad Kiyai dan Alim Ulama
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Dok.MPR)
Kamis, 08 Oktober 2020 17:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PANDEGLANG - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengungkapkan dari sejarah kebangsaan Indonesia, Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) sesungguhnya merupakan hasil ijtihad para kiai dan ulama. Karena itu warisan nilai-nilai Empat Pilar itu tetap harus diperjuangkan.

"Empat Pilar adalah warisan nilai-nilai yang menjadi ijtihad para kiai dan alim ulama. Empat Pilar itu hasil ijtihad. Apa yang sudah final ini, yaitu Empat Pilar, harus terus diperjuangkan," kata Jazilul Fawaid dalam Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Mathla'un Nawakartika, Kecamatan Citata, Kabupaten Pandeglang, Kamis (8/10/2020).

Sosialisasi kerjasama MPR dan PCNU (RMI NU/Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama) Kabupaten Pandeglang dihadiri anggota MPR Rano Alfath, Pimpinan Pondok Pesantren, Ketua PCNU Kabupaten Pandeglang, Rois Syuriah PCNU.

Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, menyebut Empat Pilar sudah final dan harus diperjuangkan terus. Karena itu jika ada orang atau kelompok yang ingin mengganti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika seperti sedang "ngelindur". "Karena itu para pemimpin dan kita semua harus memahami Empat Pilar," ujarnya.

Gus Jazil menambahkan, Empat Pilar itu membuat Indonesia masih berdiri tegak. "Jadi Empat Pilar menjadi syarat tegaknya negara Indonesia. Kalau tidak ada Empat Pilar maka roboh negara ini karena Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di kalangan NU disebut PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD NRI Tahun 1945) yang membuat Indonesia kokoh," papar politikus PKB ini.

Gus Jazil juga mengungkapkan peran Nahdlatul Ulama (NU). "Bisa dilihat peran ulama dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Kalau tidak ada peran kiai dan ulama, bangsa ini tidak merdeka," tuturnya.

Gus Jazil mengungkapkan di kalangan kiai dan santri sudah ditanamkan cinta tanah air sebagian dari iman, hubbul wathon minal iman. "Itu yang dikatakan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Jadi bagi NU, agama dan nasionalisme itu tidak bertentangan. Bahwa cinta kepada tanah air adalah bagian dari iman. Karena itulah Indonesia bisa merdeka. Tanpa pemahaman itu, kita tidak akan merdeka. Indonesia tidak mengalami masalah seperti negara-negara lain yang masih belum menemukan rumus antara agama dan negara," jelasnya.

Resolusi jihad, lanjut Gus Jazil, mendorong gerakan kepahlawanan 10 Nopember di Surabaya. "Semua itu didasari perjuangan para kiai dan santri. Sebab saat itu Indonesia belum mempunyai tentara. Dengan resolusi jihad umat Islam wajib melawan penjajah," katanya.

Lahirnya resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 kata Gus Jazil, saat ini diperingati sebagai Hari Santri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/