Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
17 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Politik

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Lampung, Pelajar SMK Ricuh Lempar Batu ke Petugas

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Lampung, Pelajar SMK Ricuh Lempar Batu ke Petugas
Aksi pelajar SMK di DPRD Lampung. (Istimewa)
Rabu, 07 Oktober 2020 13:35 WIB
LAMPUNG - Puluhan pelajar SMK yang mengikuti aksi massa mahasiswa demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja melempar batu dan ricuh.

Aksi lempar batu itu terjadi saat rombongan pelajar SMK diarahkan ke Lapangan Korpri yang berada di depan kompleks gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020).

Dilansir GoNews.co dari Kompas.com di lokasi, pelemparan batu dan aksi ricuh terjadi saat massa pelajar SMK diadang masuk kompleks gedung DPRD Lampung dengan kawat berduri oleh aparat keamanan.

Kepolisian pun berusaha membubarkan konsentrasi massa pelajar SMK dengan menembakkan air dari kendaraan water cannon.

"Adik-adik mahasiswa tolong dibantu mengontrol adik-adik pelajar agar tidak ricuh," kata salah satu anggota kepolisian yang berusaha menenangkan massa.

Kericuhan yang sempat berlangsung hampir 20 menit itu bisa diredam setelah sejumlah mahasiswa bergabung pada massa pelajar SMK turun tangan.

Sementara itu, Aliansi Lampung Memanggil yang terdiri dari 3.000 mahasiswa se-Lampung meminta agar omnibus law UU Cipta Kerja dicabut.

"Kami bukannya tidak takut akan virus (corona). Tetapi kami lebih takut akan ketidakadilan yang akan terjadi setelah omnibus law berjalan," kata Jenderal Aliansi Lampung Memanggil, Irfan Fauzi Rachman.

Irfan menambahkan, pihaknya juga mengecam pemerintah dan DPR RI yang telah mengesahkan RUU Ciptaker secara diam-diam tanpa memperdulikan suara rakyat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Kompas.com
Kategori:Peristiwa, Politik, Lampung
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/