Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
3 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  MPR RI

Bisa Hasilkan Rp40 Miliar, Wakil Ketua MPR: Indonesia Bisa Menjadi Pengekspor Aglaonema

Bisa Hasilkan Rp40 Miliar, Wakil Ketua MPR: Indonesia Bisa Menjadi Pengekspor Aglaonema
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyempatkan diri mengunjungi Krokot Nursery di Desa Tridadi, Sleman. (Istimewa)
Selasa, 06 Oktober 2020 23:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
YOGYAKARTA - Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyempatkan diri mengunjungi Krokot Nursery di Desa Tridadi, Sleman. Di tempat pembudidayaan tanaman hias itu ada ratusan jenis tanaman aglonema yang yang harganya mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 75.000.000.

Jazilul mengatakan, bisnis pembudidayaan usaha tanaman hias terutama jenis aglaonema sangat potensial dikembangakan. Apalagi disaat pandemi seperti ini. Bahkan, fakta dari kalangan pembudidaya juga menyebutkan, Indonesua masih harus impor bibit aglonema dari Thailand.

"Harga perbibit Rp 200 ribu dan para pembudidaya tanaman di Indonesia harus mendatangkan bibit dari luar, angkanya sangat besar, dalam satu bulan saja jumlah bibit yang diimpor bisa mencapai 100.000 hingga 200.000 bibit. Nilai uangnya bisa tembus Rp 40 Miliar," ujar Jazilul.

Menurut Jazilul, tanaman jenis yang demikian bisaterus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Karena iklim tropis di negeri ini sangat mendukung untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman hias.

"Mengherankan kalau kita import dari Thailand. Sebagai negara agraris dan iklimnya cocok seharusnya kita bisa mengekspor. Kita punya potensi besar," tuturnya.

Karena itu, wakil ketua umum PKB yang akrab dipanggil Gus Jazil itu berharap model pembudidayaan seperti Krokot Nursery itu bisa dikembangkan di mana-mana. Sebab, pasarnya sudah terbuka di mana-mana.

"Saya meminta kepada pemerintah agar intens melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari cara pembibitan, budidaya, serta membuka akses ke pasar. Perlu memberi subsidi kepada mereka yang hendak menjadi petani aglaonema," ujarnya.

Gus Jazil juga mengatakan, soal harga dan pasar tananam hias ini adanya di kalangan kelas menengah sehingga petani dari kalangan masyarakat bawah bisa bergiat dalam usaha. Karena dengan harga yang tinggi, tanaman itu tepat bila dipajang di perkantoran, hotel, dan tempat-tempat yang mewah.

"Pelaku usaha dari kalangan masyarakat bawah dan pembelinya dari kalangan menengah ke atas," ujarnya.

Dari sinilah maka membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Pemilik ‘Krokot Nursery’, Agus Kholik, mengungkapkan tanaman yang ada di tempatnya harganya mulai dari Rp150.000 hingga Rp75.000.000. Sebelum pandemi dikatakan bisa menjual 3000 pot setiap bulan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/