Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
20 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
5
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
21 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  DPR RI

Menteri Ungkap Riset Inovasi Covid-19 Dibiayai LPDP, Mercy Minta Segera Ada Kejelasan Dana Riset

Menteri Ungkap Riset Inovasi Covid-19 Dibiayai LPDP, Mercy Minta Segera Ada Kejelasan Dana Riset
Rabu, 23 September 2020 21:33 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Bridjonegoro mengungkapkan, pihaknya telah menerima dukungan anggaran dari LPDP untuk kegiatan riset.

"Sampai hari ini, kami sudah menggunakan sekitar Rp200 miliar dari dana abadi pendidikan," kata Bambang dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (23/9/2010).

Di tahun 2020, kata Bambang, untuk kegiatan riset inovasi Covid-19 di seluruh konsorsium, yaitu sekitar Rp90 miliar, "itu semuanya dibiayai oleh LPDP, tapi melalui pengelolaan dana pendidikan,".

"Demikian juga PRN (program riset nasional, red) yang kalau tidak salah jumlahnya Rp240 miliar, itu juga akhirnya dibiayai oleh LPDP," kata Bambang.

Bambang mengutarakan, masih ada peluang untuk meningkatkan kegiatan riset jika Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI bisa mencairkan Dana Abadi yang nilai akumulasinya untuk tahun 2019-2020 mencapai Rp5,99 triliun, kepada LPDP.

Estimasi Bambang, jika dengan perhitungan return 5 persen, maka akan ada tambahan dana untuk riset sebesar Rp300 miliar, "kalau ditambah lagi Rp3 triliun (Dana Abadi 2021), maka sekitar Rp400 miliar (tambahan dana riset, red)".

Bambang juga mengungkapkan, belum cairnya Dana Abadi sebesar 5,99 triliun, lantaran Kemenkeu masih menyusun konsep pengelolaan dana abadi yang tidak hanya untuk pendidikan, tapi juga untuk yang hal lain.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII yang juga Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menegaskan pentingnya segera ada kejelasan mengenai rencana skenario BLU khusus riset.

"Sampai kapan BLU pendidikan ini mengelola dana riset?" tanya Mercy.

Ia menegaskan, pola titip dana riset di dana pendidikan yang dikelola LPDP, tak bisa dibiarkan terus berlanjut.

"Ini berkaitan dengan fungsi pengawasan, dan seterusnya. Kalau ini semua dititip ke Pendidikan bisa kacau ini urusan riset. Dalam waktu dekat kami minta ada kepastian scenario planning BLU khusus riset," tegas politisi PDIP itu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, DPR RI, Nasional, Pemerintahan, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/