Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
10 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
10 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
10 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Ada Patogen Virus Corona pada Kemasan, Produk Ikan Beku Asal Sumut Dilarang Masuk China

Ada Patogen Virus Corona pada Kemasan, Produk Ikan Beku Asal Sumut Dilarang Masuk China
Ilustrasi ikan layur beku. (int)
Sabtu, 19 September 2020 13:48 WIB

JAKARTA - Otoritas China menemukan jejak patogen virus corona pada kemasan produk seafood (makanan laut) asal Indonesia yang diekspor PT Putri Indah. Karena itu, produk tersebut dilarang masuk ke China.

Dikutip dari detikcom, menurut Kantor Bea Cukai China, partikel virus corona ditemukan pada kemasan produk ikan layur beku.

Disadur dari Strait Times, Sabtu (19/9/2020) perusahaan yang berbasis di Sumatera Utara (Sumut) itu tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait larangan yang dikeluarkan oleh otoritas China.

China belakangan ini tengah memperketat produk impor dan makanan beku di tengah merebaknya pandemi virus corona. Larangan kali ini bukan pertama kali terjadi, sejak Juni lalu China telah memberlakukan keputusan serupa setelah menemukan patogen virus corona pada kemasan, wadah, hingga produk daging dan makanan laut.

Di awal September, Bea Cukai China melaporkan hanya enam dari lebih dari 500.000 sampel yang dinyatakan positif corona.

Pada Juli lalu, China melarang beberapa makanan, termasuk udang dari tiga perusahaan asal Ekuador. Pada Agustus lalu, giliran sayap ayam dari Brazil yang dilarang masuk ke Negeri Tirai Bambu.

Larangan impor China menuai aksi sinisme dari BPOM AS yang mengatakan apa yang mereka lakukan tidak bisa dibuktikan. BPOM AS mengatakan tidak ada bukti corona dapat ditularkan melalui makanan dan kemasannya.

Di sisi lain, para peneliti China membalas pernyataan tersebut dengan bukti ilmiah yang membuktikan potensi virus Corona pada salmon dingin mungkin dapat menular selama lebih dari seminggu.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ekonomi, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/