Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
11 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
8 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
8 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  MPR RI

Lewat Program 'Ngompol', Bamsoet Sosialisasikan 4 Pilar MPR ke Milenial

Lewat Program Ngompol, Bamsoet Sosialisasikan 4 Pilar MPR ke Milenial
Kamis, 10 September 2020 22:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Perkembangan teknologi dan kemunculan generasi milenial di dunia maya menarik perhatian banyak pihak, tak terkecuali Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.




Bamsoet, sapaan akrabnya, melihat potensi milenial melek teknologi ini sebagai cara baru untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Dari situ saya inisiatif untuk menyosialisasikan Empat Pilar lewat  akun YouTube pribadi, Bamsoet Channel," ujarnya saat peluncuran buku Solusi Jalan Tengah dan Jurus Empat Pilar di Suites Hotel, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Tak hanya itu, Bamsoet juga meresmikan podcast barunya untuk menyosialisasikan Empat Pilar. "Podcast ini isinya untuk ngomongin politik (ngompol) kepada para milenial dan santri," jelas Bamsoet.

Ia mengaku, sosialisasi Empat Pilar menjadi penting apabila diarahkan ke generasi milenial dan santri.

Bamsoet juga membuat jargon khusus untuk menarik generasi tersebut. "Harus pakai jargon untuk menarik mereka, seperti 'jangan mengaku milenial kalau enggak ngerti Pancasila. Begitu juga santri, 'jangan mengaku santri kalau enggak ngerti Pancasila'," tutur Bamsoet.

Sebab, Bamsoet menilai bahwa masa depan Indonesia berada di tangan generasi milenial dan Z. "Jadi harapan saya, mereka jangan hanya hafal, tetapi juga mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Bamsoet.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/