Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
20 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
20 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
20 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  DPR RI

Komisi VIII DPR Cecar Menag soal Agen Radikalisme Good Looking

Komisi VIII DPR Cecar Menag soal Agen Radikalisme Good Looking
Selasa, 08 September 2020 18:56 WIB
JAKARTA - Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja bersama Menteri Agama Fachrul Razi. Komisi VIII DPR mendesak Fachrul Razi memberi penjelasan tentang pernyataannya soal agen radikalisme good looking.

Rapat digelar di ruang rapat Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat dibuka oleh Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto pada pukul 10.15 WIB.

"Alhamdulillah sekarang sudah dihadiri oleh 13 anggota secara fisik, 32 anggota secara virtual, 2 izin, dari 9 fraksi. Oleh karena itu, berdasarkan tata tertib DPR RI Pasal 51 ayat 1, telah tercapai atau izin Bapak-Ibu sekalian saya buka" kata Yandri saat membuka rapat.

Yandri mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Fachrul Razi yang kerap menimbulkan kegaduhan. Mulai pernyataan soal celana cingkrang hingga institusi pemerintah yang berpeluang disusupi paham radikal melalui anak yang good looking.

"Komisi VIII juga menyayangkan pernyataan Pak Menteri yang sering menimbulkan kontra di publik dan menimbulkan kegaduhan," ujar Yandri.

"Mulai dari larangan cadar, celana cingkrang, dan terbaru ungkapan Menteri Agama, yaitu institusi pemerintah memiliki banyak peluang untuk disusupi paham radikal yang diawali mengirimkan anak good looking untuk mendapatkan simpati, seperti anak yang menguasai bahasa Arab dan hafal Alqur'an," imbuhnya.

Yandri menilai pernyataan Menag Fachrul Razi terkait paham radikalisme yang dapat disusupi melalui anak good looking serta pandai Alqur'an sangat tidak bijak. Ia menyampaikan banyak pihak yang protes atas ucapan tersebut.

"Ini sungguh pernyataan sikap yang tidak arif. Pak Menteri, ini saya sampaikan, Pak, banyak sekali ulama yang hubungi kami, ponpes yang mencetak Alqur'an termasuk ponpes kami, termasuk keluarga saya banyak yang hafal Alqur'an. Saya tersinggung sekali, Pak," ujarnya.

Yandri menilai pernyataan itu seolah menarasikan orang yang pandai Alqur'an sebagai orang yang radikal. Ia pun mendesak penjelasan lengkap dari Fachrul Razi terkait pernyataannya itu.

"Dalam pernyataan, banyak seolah-olah menarasikan orang-orang itu radikal. Kalau yang pandai bahasa Arab itu radikal. Saya kira itu penting Pak disampaikan untuk yang mana yang radikal itu, Pak, lalu siapa, datanya bagaimana," tuturnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/