Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pemerintah Diharap Tak Hapus Subsidi jika Premium dan Pertalite Dihapus

Pemerintah Diharap Tak Hapus Subsidi jika Premium dan Pertalite Dihapus
(Foto: Ist.)
Kamis, 03 September 2020 20:24 WIB

JAKARTA - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI masih mengkaji rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium dan Pertalite.

Kedua jenis BBM tersebut, dinilai tidak ramah lingkungan serta tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).

Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, tidak mempermasalahkan kedua jenis BBM yang banyak digunakan oleh masyarakat kecil dan menengah tersebut dihapus oleh pemerintah.

Namun Ia meminta pemerintah harus tetap mensubsidi harga BBM yang nantinya sebagai pengganti kedua BBM tersebut.

"Apapun namanya, Pertalite dan Premium dihapus, tetapi harga masih disubsidi pemerintah," kata Sartono di Jakarta, Kamis (3/9/2020), dikutip dari Pontas.

Lebih lanjut Sartono mengatakan sampai saat ini pemerintah dan DPR belum membahas BBM jenis apa sebagai pengganti Premium dan Pertalite yang nantinya harus di subsidi oleh pemerintah.

"Bagi saya melihatnya itu kan mencari yang ramah lingkungan yang harganya terjangkau oleh masyarakat dan ada subsidinya. Nanti ada BBM subsidi pengganti premium dan pertalite," ungkapnya.

Menurut Kepala Departemen Perekonomian Nasional Partai Demokrat ini, pandemi Covid-19 ini berdampak pada perekonomian Indonesia. Mulai dari pengangguran dan kemiskinan meningkat, serapan tenaga kerja berkurang, daya beli masyarakat turun dan lainnya.

Sebab itu, tegas Sartono, program BBM bersubsidi jangan sampai di cabut oleh pemerintah agar tidak memberatkan rakyat. Justru seharusnya pemerintah memperbanyak program-program subsidi lainnya.

"Maka program subsidi ini jangan dicabut. Kalau biasa ditambah karena pandemi ini mempengaruhi terhadap pergerakan sektor rill," jelasnya.

Ketika ditanya kapan waktu yang tepat kedua jenis BBM ini dihapus, Sartono mengatakan hal itu belum diputuskan oleh pihaknya bersama pemerintah. Pasalnya, hal itu juga belum diputuskan dalam asumsi anggaran pemerintah.

Selain itu, Sartono berpandangan pandemi Covid-19 belum dapat diprediksi kapan berakhirnya. Yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta menunggu ditemukannya vaksin, yakni mematuhi protokol kesehatan.

"Dalam situasi menunggu vaksin kita semua seluruh anak bangsa harus mematuhi Protokol kesehatan Covid-19," pungkasnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, DPR RI, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/