Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  Politik

Ke Komunitas Mobil Klasik, MPR: Jaga Persatuan, Jangan Sampai NKRI Seperti Suriah dan Yaman

Ke Komunitas Mobil Klasik, MPR: Jaga Persatuan, Jangan Sampai NKRI Seperti Suriah dan Yaman
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo bersama Wakil Ketua MPR Achmad Basarah saat memberikan keterangan Pers. (GoNews.co)
Minggu, 23 Agustus 2020 13:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Dihadapan ratusan komunitas mobil klasik, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo kembali menyerukan agar menjaga persatuan dan kesatuan.

Menurut Bamsoet sapaan akrabnya, sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan menggandeng ratusan klub mobil klasik adalah bagian dari upaya MPR untuk mengingatkan semua elemen bangsa, agar tidak mudah terpecah belah dengan upaya adu domba.

"Empat Pilar yang terdiri dari Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika, adalah wujud dari upaya negara kita meneruskan cita-cita pendhulu kita menyatukan seluruh rakyat di tanah air," ujar Bamsoet di Nusantara IV, Komplek Parlemen, Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2020).

"Bisa dibayangkan, jika tidak ada 4 Pilar tersebut, negara kita yang terdiri dari ribuan sukum budaya dan adat, akan mudah di adu domba. Jangan sampai NKRI menjadi seperti Suriah, Yaman dan negara-negara yang hancur akibat perang saudara yang tidak berkesudahan," timpalnya.

Kedatangan para pecinta mobil antik ini menurut Bamsoet, merupakan salah satu wujud semangat kebangsaan yang terus tumbuh di berbagai elemen masyarakat.

"Cinta tanah air dan persatuan serta kesatuan bangsa perlu terus dipelihara oleh segenap warga negara, seperti yang dilakukan oleh para pecinta mobil klasik ini," kata Bamsoet.

Senada dengan Bamsoet, Wakil Ketua MPR RI, Achmad Basarah, juga mengingatkan hal yang sama. "Seperti yang dikatakan pak Ketua MPR tadi, bangsa kita ini lahir dari semangat persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda. Kita sudah bersumpah satu naha air, satu tumpah darah dan satu bahasa yakni Indonesia," urainya.

Untuk itu kata Basarah, semua elemen termasuk komunitas mobil klasik di Indonesia, harus berkomitmen mempertahankan persatuan dan kesatuan yang sudah dibangun oleh para pendahulu kita.

"Ingat, negara kita dijajah 5 negara, Inggris, Spanyol, Jepang, Portugis dan Belanda. Dulu, Belanda menggunakan cara-cara licik mengadu domba para raja, mengadu domba para pengusaha dan mengadu domba rakyat dengan tujuan mengambil alih kekuasaan. Ini jangan sampai terulang, mari sama-sama menolak aksi-aksi adu domba," ajaknya.

Selain mendengarkan paparan empat pilar kebangsaan yang disampaikan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, komunitas klub mobil klasik yang tergabung dalam Automobile Pride and Nasionalisme ini menggelar deklarasi kebangsaan 75 tahun Indonesia merdeka.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/