Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
21 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
14 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
42 menit yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
22 menit yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

PNS Bakal Dapat Pulsa Rp 200 Ribu/Bulan, Pengamat: Terlambat!

PNS Bakal Dapat Pulsa Rp 200 Ribu/Bulan, Pengamat: Terlambat!
Ilustrasi. (Net)
Sabtu, 22 Agustus 2020 19:50 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah yang akan mengalokasikan anggaran pulsa sebesar Rp 200.000 untuk seluruh pegawai negeri sipil (PNS) pada awal 2021 dinilai terlambat. Seharusnya, pemerintah sudah menerapkan kebijakan tersebut ketika memberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Terlambat menurut saya, tapi harus diapresiasi. Jadi begini harusnya kebijakan ini sudah sejak wal ketika menerapkan WFH," kata pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah saat dihubungi detikcom, Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

Trubus juga menilai, sebaiknya kebijakan ini juga berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di instansi pemerintah mulai dari PNS hingga tenaga honorer. Bahkan, anggaran pembelian pulsa juga harus ditujukan kepada guru, dosen, serta tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan pendidikan dan kesehatan.

"Tapi menurut saya, karena baru akan dilakukan maka nggak boleh sama (besaran pulsa yang diberikan). Maksudnya jangan Rp 200.000 semua, jadi untuk guru yang tinggal di perbatasan harus lebih misalnya bisa Rp 500.000," tambahnya.

Lebih lanjut Trubus menilai, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum merealisasikan rencana ini. Antara lain mengenai data calon penerima, tingkat ketepatan sasaran, transparansi, hingga akuntabilitas.

Dihubungi secara terpisah, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan rencana kebijakan ini hanya berlaku untuk PNS yang tersebar di kementerian/lembaga (K/L).

Meski begitu, dirinya masih belum mau membeberkan total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program pembelian pulsa ini.

"Sekarang dalam proses penetapan Menkeu (Sri Mulyani), nanti dilihat persisnya ya," kata dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/