Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
17 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
16 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
16 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
2 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Politik

Syarief Hasan: Pesantren Tempat Pelatihan Menjadi Warga Negara yang Baik

Syarief Hasan: Pesantren Tempat Pelatihan Menjadi Warga Negara yang Baik
Kamis, 20 Agustus 2020 10:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BOGOR - Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan mengatakan, pondok pesantren merupakan tempat pelatihan untuk menjadi warga negara yang baik.

Selain menuntut ilmu dunia dan akhirat, di pesantren para santri juga dibekali pengetahuan menjadi pemimpin dan warga negara yang mempunyai tanggungjawab terhadap bangsa dan negara.

"Jadi, saya sering mengatakan, kalau ingin melihat warga negara yang baik, datanglah ke pesantren," kata Syarief Hasan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pondok Pesantren Raudhatul Islamiyah, kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020).

Sosialisasi yang berlangsung malam hari ini dihadiri Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Islamiyah, K.H. Achmad Baidhowi, dan diikuti para santri dan santriwati pondok pesantren.

Dalam sosialisasi ini, Syarief Hasan menguji pengetahuan para santri tentang Empat Pilar MPR. Syarief Hasan bertanya tentang apa Empat Pilar MPR. Para santri bisa menjawab dengan benar, Empat Pilar MPR adalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat ini juga menguji pengetahuan tentang Pancasila, dan juga bisa dijawab dengan benar sila-sila Pancasila.

Syarief Hasan menyampaikan apresiasi terhadap pengetahuan santri tentang Empat Pilar MPR. "Empat Pilar di pondok pesantren ini sudah mantap," ujarnya.

Dengan pengetahuan tentang Empat Pilar MPR di pondok pesantren itu, Syarief Hasan menegaskan anggapan yang salah tentang pondok pesantren tidak terbukti. "Kalau ada yang mengatakan hati-hati terhadap pesantren, maka terbukti bahwa itu tidak benar. Anggapan itu muncul karena mereka tidak pernah datang ke pesantren. Pondok pesantren adalah tempat pelatihan untuk menjadi warga negara yang baik. Sebab, di pesantren para santri menuntut ilmu dunia dan akhirat," paparnya.

"Kalau ingin mendapatkan ilmu dunia dan akhirat, datanglah ke pondok pesantren. Jadi saya memberikan apresiasi. Ternyata memang pondok pesantren bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Karena itu jangan membuat kesimpulan yang salah terhadap pondok pesantren," sambungnya.

Syarief Hasan mengakui lebih sering mengunjungi pondok pesantren untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Sosialisasi Empat Pilar MPR selain memberikan bekal kepada warga negara bagaimana menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab kepada bangsa dan negara, juga untuk menjadi pemimpin. Pondok pesantren menjadi tempat untuk mencetak pemimpin masa depan.

"Saya melihat bahwa pondok pesantren menjadi tempat untuk mempersiapkan dan mencetak pemimpin di masa depan. Pondok pesantren mencetak orang-orang yang bertanggungjawab kepada Tuhan, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga bila mendapatkan amanah dan diberikan tanggungjawab oleh negara, maka dia akan menjalankannya dengan baik," katanya.

Syarief Hasan juga meminta pemerintah untuk memperhatikan pondok pesantren. Sebab, banyak pondok pesantren yang dikelola secara sukarela, mandiri, dan swadaya.

"Di tengah keterbatasan keuangan negara, saya pikir pemerintah juga harus memperhatikan pondok pesantren karena kebanyakan pesantren masih dikelola secara mandiri, sukarela, dan swadaya. Saya kira pemerintah harus memberikan lebih banyak perhatian kepada pesantren," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/